The day

139 8 0
                                    

Mereka masuk ke toy kingdom. Disana seperti istana dengan mainan terletak di mana-mana.

"Wah besar sekali. Baru pertama kali aku masuk kesini" Reina terlihat takjub.

"Masa aku lebih tau tempat ini dari pada kamu?"

"Iya. Kamu kok bisa tau? Jangan-jangan ingatanmu sudah kembali ya?" Reina menatap Mario dengan mata berbinar.

"Emm.. mau tau atau tau banget?"

"Mau banget!!"

Mario tertawa. "Sebenarnya aku tau tempat ini dari pelangganku. Semalam ada dua orang ibu muda yang bercerita dengan antusias tempat ini saat mereka sedang menunggu pesanan mereka. Karena suara mereka yang kencang. Mau tidak mau aku dengar donk apa yang dibilang mereka"

"Kamu nguping ya?" Reina memicingkan matanya menatap Mario.

"Hush.. enak aja bilang aku nguping. Kedengaran tau. Kedengaran!!"

"Iya iya.." Reina tertawa.

"Syukurlah akhirnya kamu tertawa kembali." gumam Mario dengan suara kecil.

"Apa?" Reina tidak mendengar jelas perkataan Mario karena matanya sibuk melihat kesana kemari.

"Tidak apa" Mario tersenyum.

"Ehh lihat. Itu lego yang Felix mau. Ayo kita lihat" tunjuknya ke arah mainan lego.

Mereka lalu memilih-milih mainan lego yang ada disana. Hingga akhirnya pilihan mereka jatuh pada lego city yang isi dalamnya sudah komplit. Ada bangunan, tanah, mobil dan sebagainya.

Saat sedang mengantri, ponsel Reina tiba-tiba berbunyi.

"Halo.." Reina menjepit ponselnya dan membayar mainan itu.

'Halo Rei.. kamu lagi dimana?' tanya Jessy dari seberang sana.

"Aku sedang membeli barang. Kenapa Jess?"

'Nanti kamu bisa singgah ke cafeku tidak?'

"Bisa. Tapi apa mesti hari ini ya?" tanya Reina sembari mengangkat belanjaannya. Mario langsung sigap membantunya.

'Tentu saja. Ingat ya kamu harus kemari' paksa Jessy dari seberang sana.

"Baik.. baik.. Nanti aku kesana"

'Oke.. see you' Jessy menutup teleponnya.

"Siapa?" tanya Mario yang penasaran.

"Temanku Jessy yang punya coffeeshop. Kamu masih ingat?" tanya Reina balik.

"Iya aku masih ingat. Ada apa?"

"Dia menyuruhku singgah kesana. Tapi dia tidak memberitahuku alasannya kenapa"

"Ya sudah kita kesana saja kalau begitu" ajak Mario.

"Iya.. tapi mainan ini bagaimana?"

"Bawa saja.."

"Tidak berat?"

"Tidak. Kamu sekalian kubawa juga bisa" ejek Mario.

"Enak saja" Reina mencibir.

Sesampainya disana, Jessy sudah menghidangkan dua gelas biscoff coffee dingin untuk mereka.

"Wah.. minuman ini enak" puji Reina.

"Enak kan.. Itu menu baruku."

"Ohh ya? Wah aku beruntung donk bisa minum racikan barumu"

"Sebenarnya uda seminggu sih minuman itu launching di menu ku. Kamu saja yang sudah lama tidak pernah datang"

Selfish LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang