Reunion

152 10 0
                                    

"Hai Jess.." sapa Reina saat masuk ke coffee shop Jessy.

"Hai.. tumben kamu kemari." kata Jessy sambil berjinjit melihat ke belakang Reina.

"Kamu lihat apa sih?" tanya Reina yang ikut melihat ke belakang.

"Kamu sendirian?"

Reina menatapnya datar. "Tidak. Kamu tidak lihat ini ada yang berdiri disampingku" tunjuk Reina masih dengan wajah datar.

"Ihhhh.. mana ada" kata Jessy merinding.

"Teman tak kasat mata" bisik Reina pelan.

"Ihh.. jangan ngadi-ngadi deh kamu"

"Ya makanya.. sudah tau tidak ada masih nanya lagi" omel Reina.

"Mana tau Mario nyusul masuk."

"Kenapa? Kamu ingin bertemu Mario ya?"

"Enggak tuh"

"Jadi?? Hayooo.. kamu suka ya dengannya?" goda Reina dengan wajah genit.

"Ishh.. dia kan punyamu. Aku mana ada bagian"

"Kamu kira dia itu barang"

Jessy tertawa. "Bercanda. Jadi kamu mau pesan apa?"

"Biasalah. Kamu kasih aku minum apa juga akan kuminum"

"Kalau begitu nih.." Jessy meletakkan segelas air putih di depannya.

"Lahh?? Kok ini?" protes Reina melihat gelas itu.

"Kamu kan bilang aku kasih apa ya kamu minum apa. Ya minum tuh air. Sehat lagi." ejek Jessy cekikikan.

"Ishhh.. iya deh.." kata Reina dengan wajah cemberut menyeruput air itu.

"By the way kamu ada apa mencariku?"

"Begini.. aku ada ide. Gimana kalau kita buat reuni. Dan undang semua teman kita. Jadi kita kan bisa tau siapa teman dekatnya sekarang. Kalau teman dekatnya pasti tau infonya kan. Tentang dia tinggal dimana dan sebagainya. Jadi aku tidak usah susah susah mencari infonya lagi kan"

Jessy berpikir. "Bagus juga idemu."

"Nah.. jadi kira-kira siapa yang kita cari untuk mengumpulkan semua teman sekelas kita"

"Em.. panggil Yenny saja. Dia kan ketua kelas kita" kata Jessy.

"Wah ide bagus. Kamu ada nomornya tidak?"

"Coba kulihat" Jessy mengambil ponselnya dan mulai mencari di daftar kontaknya.

"Ketemu." kata Jessy senang.

"Ayo cepat ditelepon." desak Reina.

Telepon mulai berdering di seberang sana.

'Halo' akhirnya setelah dua kali menelepon baru diangkat.

"Halo Yen.. apa kabar?"

'Baik. Ini siapa ya?'

"Ini aku Jessy. Kamu masih ingat?"

'Ohh.. ya masih'

Oekkkk.. oekk.. terdengar suara tangisan bayi dari seberang sana.

"Anakmu menangis ya?" tanya Jessy yang mendengar suara tangisan yang begitu kencang.

'Iya. Oh ya kamu meneleponku kenapa?'

"Begini, aku berencana membuat Reuni. Tapi aku.."

Oekkk.. Terdengar suara tangisan lagi.

'Ohh kalau kalian jadi reuni, Nanti kamu kabari aku saja ya via pesan text. Anakku menangis terus. Aku tutup dulu ya.' Dan telepon pun berakhir.

Mereka lalu saling berpandangan.

Selfish LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang