"Halo Yen.. Apa kabar? Ini aku Reina. Maaf malam-malam mengganggu. Kamu lagi sibuk tidak?" Isi pesan yang Reina kirim untuk Yenny.
"Tidak. Ada apa Rei?" Balas Yenny setelah lima belas menit.
"Aku mau nanya. Kamu masih ada simpan data teman-teman sekolah dulu?" Reina balik membalas.
"Kayaknya ada. Kenapa?"
"Kamu ingat Mario?"
"Mario?? Yang mana satu ya?" Balas Yenny.
"Aduh.. dia tidak ingat ya? Apa aku harus memfoto Mario ya?" gumamnya. Reina lalu berjalan keluar kamarnya. Ia bermaksud memfoto Mario tanpa sepengetahuannya.
Ia berjongkok pelan dan mengintai dimana Mario berada. 'Semoga saja dia tidak sedang berada di kamarnya' batinnya.
"Apa yang kamu lakukan?!"
Reina terperanjat mendengar suara di belakangnya. Ia terlompat berdiri dan kepalanya menghantam dagu Mario yang berdiri di belakangnya.
"Aduhh.." rintih Mario memegang dagunya.
"Maaf.. maaf. Kamu tidak apa-apa?"
Mario tidak menjawab masih dengan ekspresi kesakitan.
"Aduh.. kamu sih tiba-tiba berdiri di belakangku. Jadinya kena kan.."
"Memangnya kamu sedang apa sih?"
"Ti.. tidak apa-apa" Reina mengalihkan wajahnya.
Mario menatapnya curiga. "Tampaknya ada sesuatu yang kamu sembunyikan"
"Tidak." Reina tersenyum. "Sudah ya" Reina buru-buru masuk ke dalam kamarnya.
"Yen.. kamu masih tidak ingat ya Mario yang mana?" Reina kembali mengirim pesan pada Yenny.
Tidak berapa lama Yenny membalas. "Iya. Aku sudah lupa. Kamu tidak ada fotonya ya?"
"Aduhh.. Mau pakai alasan apa biar dia mau di foto. Apa aku jujur aja ya?" tanyanya gelisah. Ia mondar mandir di dalam kamarnya sendiri. "Aku coba saja deh"
Reina mengetuk pintu kamar Mario.
"Ya?" tanya Mario dari dalam.
"Aku masuk ya." kata Reina. Ia lalu membuka pintu kamarnya yang ternyata tidak dikunci.
Reina terperanjat melihat Mario yang bertelanjang dada. Ia sedang berganti pakaian.
"Ma.. maaf" Reina buru-buru menutup kembali pintunya.
"Hei.. kenapa kamu malu? Bukankah kamu sudah terbiasa melihat tubuh pria?" Mario membuka pintunya. Ia sudah berpakaian lengkap.
Reina merasa tersindir. "Tetap saja aku merasa tidak sopan melihatmu tidak berpakaian seperti itu."
"Aku tidak keberatan kok kamu melihatku" Mario tersenyum nakal.
"Apa sih?!"
"Jadi ada apa kamu mencariku?"
"Itu.. ehh ada apa itu?" tunjuk Reina ke dalam kamar Mario. Mario lalu ikut berbalik menghadap ke belakangnya.
Merasa tidak ada apa-apa ia lalu berbalik ke arah Reina lagi.
Cekrek.. Reina langsung memfoto Mario yang berbalik ke arahnya.
"Sampai jumpa" Reina buru- buru masuk ke dalam kamarnya.
"Hei!! Apa-apaan sih dia??" tanya Mario yang terheran-heran.
"Berhasil. Walau agak kabur tapi lumayanlah masih bisa dikenali." Reina segera mengirim foto Mario pada Yenny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish Love
RomanceAku tidak pernah berharap kita bisa bertemu lagi. Tapi aku sangat mensyukuri kehadiranmu saat ini. Dan aku ingin memilikimu seutuhnya saat ini hanya untukku. Walaupun aku tau ini sangatlah egois. Memilikimu disaat kamu tidak mengingat apapun. Selfis...