"Rio.. Tidak terasa ternyata kita sudah jadian selama dua minggu lho.." kata Reina yang bersandar di pundak Mario. Mereka sedang duduk di taman menikmati pemandangan senja.
"Iya"
"Kita perlu beritahu kakak tidak?"
"Terserah kamu"
"Tapi tampaknya begini seru juga ya. Pacaran diam-diam. Aku jadi merasa seperti anak remaja yang masih sekolah. Terus dilarang pacaran gitu" Reina tersenyum polos membayangkan.
"Dasar" Mario mengetuk kepala Reina pelan. Reina tersenyum manja.
"Jadi sebenarnya kamu penasaran tidak dengan masa lalumu?" Reina melirik Mario masih tetap bersandar di pundaknya.
"Tidak"
"Kenapa tidak?"
"Aku sudah cukup bahagia bisa bersamamu begini. Jadi aku tidak berniat untuk mengingat hal yang aku sendiri sudah tidak ingat. Kalau kamu?"
"Aku juga. Aku ingin selamanya kamu berada disisiku seperti ini"
Mario lalu memeluk pundak Reina dan mendekapnya erat.
Mereka lalu berjalan pulang dengan hati yang bahagia.
Sesampainya dirumah, Jessica langsung menghampiri Reina. Ia menariknya masuk ke dalam kamarnya.
"Ada apa kak? Kok kakak terlihat begitu tegang?"
Jessica memicingkan matanya menatap Reina.
Reina menciut. 'Apa kakak sudah tau ya tentang hubungan kami??' batinnya takut.
"Kamu.."
"I..iya.." katanya gugup.
"Kamu tau ini maksudnya apa??" Jessica lalu mengambil sesuatu dari kantong bajunya dengan pelan. Melihat itu Reina merasa lega. Ternyata dia tidak ketahuan.
"Ini kan alat testpack" melihat bungkus testpack yang dipegang Jessica.
"Iya.. ini maksudnya hamil ya?" Jessica mengeluarkan isinya.
Reina melihat dengan seksama. Ada dua garis yang terlihat disana. Walau satunya terlihat samar.
"Iya"
"Ohh.." Jessica menanggapi datar.
"Itu punya siapa?" Reina terdiam sebentar. "Punya kakak ya?" tanyanya antusias. "Wah.. selamat ka.." Belum selesai kata-katanya sudah Jessica bungkam mulutnya dengan kedua tangannya.
"Sstttt.. jangan kuat-kuat" bisik Jessica.
"Mmm.. memangnya kenapa?"
"Kakak belum beritahu Alex. Kakak mau memberinya suprise. Kamu bantu rahasiakan ya"
"Siap kak!!" katanya senang seraya berlagak seperti polisi yang menerima titah.
Jessica tertawa kecil. "Besok Alex ulangtahun. Jadi kakak mau menyiapkan kejutan untuknya"
"Oh ya? Aku juga mau bantu"
"Kakak berencana membuat balon yang banyak dan kakak akan menyelipkan alat testpack ini di dalam. Terus kita buat permainan memecahkan balon gitu. Menurutmu gimana?"
Reina mengangguk. "Sepertinya seru kak. Buat seperti itu saja. Nanti biar aku yang urus balonnya"
"Baiklah itu kamu yang urus ya. Nanti yang lain kakak yang siapkan"
"Oke kak"
"Nah.. besok kita punya waktu satu jam untuk mendekor semua itu."
"Satu jam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish Love
RomanceAku tidak pernah berharap kita bisa bertemu lagi. Tapi aku sangat mensyukuri kehadiranmu saat ini. Dan aku ingin memilikimu seutuhnya saat ini hanya untukku. Walaupun aku tau ini sangatlah egois. Memilikimu disaat kamu tidak mengingat apapun. Selfis...