Reina melihat langsung di depannya. Seorang wanita dengan perut yang sangat besar memeluk Mario dengan erat. Mario tampak bingung dipeluknya.
Langkah Reina terhenti. Es krim ditangannya terjatuh. Ponselnya pun hampir jatuh dari genggamannya. Ia mematung.
'Halo Rei.. kamu dengar.. Rei..' suara Jessica pun bahkan sudah tidak didengarnya lagi.
Samar-samar Reina mendengar apa yang wanita itu katakan ketika dirinya memeluk Mario. "Sayang.. akhirnya aku menemukanmu. Aku sangat merindukanmu" kata wanita ini menangis di dada Mario.
Dengan dahi berkerut Mario menoleh ke arah Reina. Ia masih tidak tau apa yang sudah terjadi. Ia tersenyum bingung pada Reina. Sedangkan Reina hanya menatapnya kosong.
Tiba-tiba wanita ini meringis. Ia memegang perutnya.
"Sakit..." ocehnya kesakitan.
Mario segera menangkapnya yang hampir jatuh.
Reina juga spontan berlari kearah mereka.
"Ada apa?" tanya Mario masih memegang lengan wanita itu.
"Perutku sakit. Rasanya aku akan melahirkan.." rintihnya pelan.
"Apa?!!" Teriak mereka histeris.
"Ya ampun.. bagaimana ini?" tanya Mario yang bingung.
"Tenang ya.. kita akan membawamu ke rumah sakit" Reina yang sudah pengalaman langsung berlari ke jalanan mencoba memberhentikan taxi. Ia mengacung-ngacungkan jempolnya.
"Please.. please.." gumamnya yang panik sambil menoleh sesekali ke arah mereka.
Mario yang memapah wanita itu makin histeris ketika ada cairan yang mengalir dari bawah kaki wanita itu dan mengenainya.
"Rei!! Ada yang keluar!! Air apa darah ini?!! Hiii.." teriaknya histeris.
Reina yang mendengar teriakannya langsung mendekat. "Gawat.. air ketubannya sudah pecah"
"Kenapa ini?? Aku sudah tidak tahan lagi memapahnya"
"Sabar ya.." katanya.
Reina kembali ke jalanan. Ia terus melambaikan tangannya berharap ada mobil yang berhenti. Beruntungnya tidak berapa lama ada sebuah Taxi yang berhenti di depannya.
"Mau kemana non?" tanya supir Taxi itu ramah.
"Mau ke rumah sakit pak. Wanita itu akan segera melahirkan"
"Ohh.. ayo naik" kata supir itu.
Reina segera membantu Mario memapah wanita ini masuk ke dalam mobil.
Mobil segera melaju ke rumah sakit terdekat.
Di dalam mobil. Reina mengambil ponselnya. Ia hendak memberitahu Jessica.
Sebelum menelepon ia duluan membaca pesan yang masuk.
Isi pesan itu "Istri Mario bernama Selly. Ini foto mereka"
Reina lalu melihat foto yang dikirim. Tampak Mario masih berambut pendek tidak sepanjang sekarang. Disampingnya wanita bernama Selly ini tersenyum bahagia sambil merangkul lengannya mesra.
Hati Reina berdenyut melihat foto itu. Hingga ia lupa menelepon Jessica.
"Sakit.." rintih Selly lagi.
"Sabar ya non. Sudah mau sampai" kata supir melirik dari kaca spion.
Benar saja, tidak berapa lama mereka sampai di depan rumah sakit.
Reina langsung turun dan meminta bantuan suster untuk membawa kasur dorong untuk Selly.
Selly langsung dibawa ke ruangan bersalin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish Love
RomanceAku tidak pernah berharap kita bisa bertemu lagi. Tapi aku sangat mensyukuri kehadiranmu saat ini. Dan aku ingin memilikimu seutuhnya saat ini hanya untukku. Walaupun aku tau ini sangatlah egois. Memilikimu disaat kamu tidak mengingat apapun. Selfis...