"Kak.. apa ini tidak terlalu terbuka?" tanya Reina yang merasa risih dengan gaun backless yang dipakainya. Ia merasa punggungnya terasa dingin.
"Tidak. Bodymu kan langsing jadi sayang donk kalau ditutup-tutupin."
"Tapi aku tidak pernah memakai baju yang terbuka seperti ini"
"Justru itu. Kamu harus tunjukkan style yang berbeda hari ini. Nah.. coba kamu lihat di cermin penampilanmu keseluruhannya."
Reina berjalan ke cermin besar yang ada di kamar Jessica. Cermin yang berdiri tegak itu mempunyai tinggi seukuran orang dewasa.
Reina takjub. Ia tidak bisa mempercayai matanya. Rasanya seseorang yang ada di depannya itu sama skali tidak ia kenal.
"Bagaimana?"
"Aku speechless kak. Ini beneran aku?!" Kata Reina menutup mulutnya masih takjub dengan magic hand Jessica.
Dengan balutan gaun lilac panjang dengan punggung backless yang elegan sukses memperlihatkan lekuk tubuh indah milik Reina. Dipadukan dengan makeup yang senada membuat Reina terlihat sangat cantik dengan rambut panjangnya yang dibuat bergelombang dan dibiarkan terurai. Jessica juga menambahkan penjepit rambut yang terbuat dari kristal membuat penampilannya semakin mewah.
"Ayo yang percaya diri. Jangan menyia-yiakan kesempatan ini" Jessica menepuk pundak Reina menyemangatinya.
"Iya kak.. terimakasih" Reina memeluk kakaknya.
"Jadi Mario bagaimana kak?" tanya Reina.
"Tenang saja. Sudah diurus kak Alex"
"Ohh.."
"Ayo keluar. Kita tunggu Mario di ruang tamu" ajak Jessica.
Saat sampai di ruang tamu, Mario sudah duduk disana.
Mario langsung berdiri ketika ia melihat Reina dan Jessica datang. Mario menatap Reina tak percaya. Ia terlihat seperti bidadari yang datang dari angkasa.
Reina juga mengagumi Mario yang terlihat tampan dengan balutan Jas hitam. Rambutnya yang biasa terlihat berantakan. Kini rapi dan bergaya. Ia terlihat tampan maksimal.
Mereka berdua tersipu malu.
Jessica yang menyadari itu langsung menyuruh mereka untuk pergi. Alex berdiri di samping Jessica ketika melihat mereka masuk ke dalam mobil.
Alex sudah mengajarkan Mario beberapa kali cara membawa mobil sportnya. Supaya Mario tidak katrok dan bisa membawa mobilnya dengan luwes.
"Alangkah bagusnya jika mereka bisa menjadi pasangan sungguhan" kata Jessica berharap.
"Iya.. ayo masuk" ajak Alex.
Di dalam mobil, Mario dan Reina hanya terdiam. Entah kenapa suasananya sangat canggung.
Reina meremas tangannya yang dingin. Ia masih tidak terlalu percaya diri untuk pergi ke pesta Hery. Ia takut ia bisa mempermàlukan dirinya nanti.
Mario yang menyadari itu kemudian menggengam tangan Reina. Reina yang kaget lalu menatapnya.
"Kamu cantik. Sangat sangat cantik" ucap Mario menenangkan Reina
Reina tersenyum. Ia merasa sedikit tenang walau hanya itu yang Mario katakan.
"Kamu juga keren" balas Reina.
Sesampainya di pesta, mereka langsung menghampiri Hery dan Vidi yang sedang berdiri menyambut tamu yang hadir.
"Rei.. kamu Reina?" tanya Hery yang tak mempercayai penglihatannya. Reina terlihat bagai dewi saat memasuki aula sehingga semua mata tertuju padanya. Ia terlihat berbeda sekali dengan saat terakhir kali mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish Love
RomanceAku tidak pernah berharap kita bisa bertemu lagi. Tapi aku sangat mensyukuri kehadiranmu saat ini. Dan aku ingin memilikimu seutuhnya saat ini hanya untukku. Walaupun aku tau ini sangatlah egois. Memilikimu disaat kamu tidak mengingat apapun. Selfis...