Chapter 1. Losing Feeling

35.1K 1K 63
                                    

judul ceritanya mysavior, genre dark romance (21+)
main character Karina, kakaknya Kimberly

bingung bikin prolog jd langsung masuk chapter 1 aja ya, semoga suka 🫶🏻

***

Chapter 1. Losing Feeling

Suatu malam di tengah ibukota Denpasar yang ramai, mobil dan kendaraan lainnya bergerak dengan lancar melintasi jalanan berukuran sedang. Melewati deretan toko yang menjual berbagai macam kebutuhan, mulai dari makanan, pakaian, ataupun perabotan.

Satu dari toko yang terletak di pinggir jalan itu adalah kedai ayam bakar. Sudah berdiri hampir satu tahun lamanya, oleh dua sahabat masa kecil yang berambisi besar untuk mengembangkan bisnis dan mencapai kesuksesan di masa depan.

Pendiri pertama bernama Wira, laki-laki keturunan asli Bali yang sedang membumbui beberapa ekor ayam yang sudah tertata rapi di atas bakarannya.

Bukan hanya rasa ayam bakar buatannya yang selalu enak, namun senyuman ramah yang tersungging di bibir laki-laki tampan itu, juga jadi alasan besar kenapa banyak orang yang merasa nyaman untuk datang membeli.

"Wir, ada pesenan online nih."

Wira yang sedang mengobrol dengan salah satu pelanggannya kini menengok. Ia melihat seorang perempuan yang sudah tidak asing lagi matanya.

"Yaudah, ini udah bisa diangkat, biar gua ambil ayamnya lagi di belakang," ucap Wira pada Made, teman kecilnya yang kini jadi kerabat bisnis dalam membangun usaha ini.

"Oke."

Made kini mengambil ayam yang sudah jadi itu kembali ke gerobak yang mereka jadikan tempat menyimpan ataupun menyiapkan bahan-bahan makanan. Gadis itu mulai mempersiapkan apa saja yang diperlukan untuk pesanan ini.

Setelah sudah semua ia masukkan, iapun memberikannya pada pembeli yang sudah menunggu.

Kegiatan berdagang ini berlangsung cukup lama sejak siang hari. Hingga tanpa terasa, jam dinding sudah hampir memasuki angka sepuluh malam.

Kini di kedai sudah mulai sepi pembeli, sebab tak lama lagi sudah waktunya mereka untuk tutup.

Wira dan Made mulai bekerja sama lagi, merapikan kedai mereka sebelum mengunci dan meninggalkannya.

"Besok lo jadi mau buka?"

Made mendekat dan bertanya pada Wira yang sedang mengelap meja.

Kedai ini biasanya selalu tutup di hari Senin, namun Wira mengatakan ia akan buka esok hari tanpa menyuruh Made datang, mengingat sudah jatah untuk mereka libur setiap seminggu sekali.

"Iya, gakpapa, gua lagi gak ada kerjaan lain, daripada nganggur," sahut Wira.

"Emang cewek lo gak ngajak pergi?" tanya Made lagi.

"Enggak nih, lagi gak mau katanya mau istirahat, kayanya dia lagi dateng bulan makanya males keluar," tutur Wira, yang diangguki oleh Made.

"Terus lo emang gak butuh istirahat apa Wir? masa tiap hari kerja? gak remuk badan lo?"

Wira yang mendengar itu tersenyum. Ia berucap sembari melanjutkan kegiatannya mengelap meja.

"Enggak De, gua justru lagi semangat banget nyari duit, biar bisa cepet-cepet nikahin Karina."

Laki-laki itu tersenyum pada Made. "Cewek gua udah bilang mau soalnya," lanjutnya lagi.

Made yang mendengar itu seketika terdiam. Ia dapat melihat binaran di wajah sahabatnya.

Wira tak pernah tak terlihat bahagia tiap membicarakan kekasihnya, bahkan meskipun dirinya sedang kelelahan karena seharian menguras tenaga dengan berjualan.

mysaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang