Chapter 64. Freedom

6.4K 452 50
                                    

Pagi ini di sebuah 'restoran' mewah bergaya Eropa, seorang perempuan duduk dengan gugup dan gusar.

Semalam, Mr. Right Hand meninggalkannya begitu saja setelah membawa berita besar pada Karina. Namun ia mengatakan satu kalimat sebelum pergi dari hadapannya.

"Aku tidak bisa menjelaskan secara detail padamu sekarang, Karina, tapi kamu bisa datang padaku besok pagi, kita bertemu di restoran, seperti biasa."

Kini dengan jantung yang berdebar kencang dan perasaan gelisah luar biasa, Karina menunggu. Ia sudah sampai di lokasi, dan menunggu Mr. Right Hand datang dan menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi.

Tak lama, laki-laki yang Karina pikirkan akhirnya datang dan duduk di hadapannya.

Karina semakin tak bisa menenangkan jantungnya. Sepanjang malam ia tak bisa tidur, ketika sarapan bersama suaminya ia tak bisa tenang, bahkan di perjalanan menuju kesini, ia malah semakin gugup luar biasa.

"Aku tau ini semua mengejutkan untukmu, Karina."

Mr. Right Hand akhirnya mulai berucap, sambil menatap wajah Karina yang pucat.

"Jadi aku akan jawab apapun pertanyaan yang kamu tanyakan padaku, kecuali satu."

"Aku tidak bisa memberitahumu identitas orang yang sudah melunasi semua hutangmu, atas permintaan orang itu, juga perintah The Leader."

Karina tersentak mendengarnya. Kedua matanya membulat.

"Selain dari persoalan itu, aku bisa-"

"Enough!!"

Karina tiba-tiba berteriak dan membentak Mr. Right Hand, membuat laki-laki yang mengenakan kacamata berwarna hitam itu terdiam menatapnya.

"Enough with this bulsh*t," ucap Karina, dengan kedua mata yang melotot tajam.

"Apanya yang buls*ht, Karina?" tanya Mr. Right Hand tak paham.

"Jangan bercanda! jangan macem-macem! aku gak mau dipermainin terus kaya gini!" ucap Karina.

Mr. Right Hand di hadapan Karina menghela nafasnya panjang.

"Benar juga, berita ini pasti terlalu mengagetkan untukmu, sampai kamu tidak percaya padaku."

Laki-laki berkacamata itu memanggil salah seorang waiter di restoran ini. Ia meminta waiter tersebut memberikan sesuatu untuknya.

Karina yang melihat itu masih terdiam di tempat. Wajah Karina pucat, sebab ia mengalami kepanikan yang luar biasa.

Apakah laki-laki berjulukan Mr. Right Hand ini mengira Kairna akan senang mendengar berita darinya? tentu saja tidak.

Dibandingkan senang, Karina jauh lebih merasa gusar dan panik. Ia ketakutan. Ia takut jikalau dirinya hanya sedang dijebak atau dipermainkan, dibuat seolah-olah dirinya sudah bebas dari kurungan, padahal hanya masuk ke kegelapan yang lebih dalam.

Karina memerlukan bukti, dan penjelasan secara rinci akan apa yang terjadi. Ia tidak akan bisa tidur di malam hari, mengetahui bahwa tua bangka yang dijuluki The Leader itu membebaskannya tanpa konsekuensi.

"This is the list of all the girls that has been targeted by the Leader."

Mr. Right Hand memberikan sebuah tablet pada Karina, dan menunjukkan nama ratusan anak perempuan tertera di dalamnya, yang merupakan target atau pernah jadi target bagi The Leader.

"Kamu bisa search nama belakang adikmu disana."

Karina menelan ludahnya. Ia mengetik nama belakang kedua adiknya, dan menemukan dua baris nama tersebut diantara ratusan nama lainnya.

mysaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang