Saat ini di area pintu belakang sebuah mall, seorang laki-laki dan perempuan berdiri berhadapan. Keduanya diterpa rintikan hujan, hanya gerimis halus hingga mereka memilih disini, dengan tubuh mereka yang juga sudah terlanjur basah.
Evan menatap Mia, asistennya yang entah bagaimana bisa berada disini sekarang. Tak hanya menunjukkan diirnya, Mia juga sempat mencium bibir Evan dihadapan Karina, istrinya.
Evan tidak mengerti. Ia tidak mengerti kenapa Mia melakukan semua ini. Mungkinkah Mia marah karena Evan memecatnya? tapi bukankah mereka bisa mengobrol secara baik-baik akan hal tersebut?
"Aku udah tau kamu sama Mia pacaran, aku udah tau dari lama Van."
Evan menelan ludahnya. Ia menengok sedikit ke arah mobilnya di kejauhan sana. Ia tidak bisa melihat dengan jelas karena hujan serta kaca mobil yang gelap, namun ia yakin di dalam mobil tersebut, Karina sudah duduk dan memperhatikan ke arah Evan dan Mia sekarang.
"Gak usah ngeliat kesana, lawan bicara kamu sekarang aku, Evan."
Evan mendengar Mia berucap, iapun kembali menatap wanita itu sambil mengepal tangannya kencang.
"Apa yang sebenernya kamu pikirin? kenapa kamu ngancurin semuanya?" tanya Evan, sambil berusaha menahan emosinya.
"Aku? ngancurin semuanya? gak ngaca kamu ngomong gitu? hm?" sahut Mia, tersenyum miris pada Evan.
"Siapa yang tiba-tiba mecat aku gitu aja? hm? siapa yang-"
"Mia."
Seketika Evan menghentikan ucapan Mia. Ia menatap perempuan itu dengan tatapan yang serius.
"Aku udah memutuskan untuk ngelanjutin hidupku sama Karina, dan cuma sama Karina."
Suasana hening menyelimuti. Mia membulatkan kedua matanya, menatap laki-laki di hadapannya dengan wajah tak percaya.
"Aku capek Mia, aku capek kaya gini terus, aku pengen hidup tenang aja bareng Karina, aku gak pengen punya hubungan apapun lagi sama kamu."
Evan berucap, sambil menunjukkan lelah di wajahnya. Tak ada sedikitpun rasa bersalah disana. Ia berucap begitu mudah seolah Mia tidak akan merasa sakit ketika mendengarnya.
"Kita putus, Mia."
"Mulai hari ini jangan hubungin aku lagi, jangan munculin diri di depanku lagi, anggap aja kita gak pernah punya hubungan spesial, anggap aja semua yang udah kita lewati itu cuma pengalaman buat kamu di masa depan nanti."
"Aku tau aku nyakitin kamu, mutusin hubungan kita tiba-tiba kaya gini, tapi kamu juga sadar kan kalo ini semua juga salahmu? kamu terlalu gegabah dan gak mau sabar ngadepin kondisi kita sekarang."
Mia masih terdiam membeku mendengarkan semua kalimat kejam yang diucapkan Evan padanya.
"Kamu gak perlu balikin semua yang udah aku kasih ke kamu, anggap aja itu ucapan terima kasih dari aku karena kamu udah mau nemenin aku selama ini."
"Tapi sekarang aku udah ada Karina, aku udah punya istri dan aku cuma mau punya hubungan sama istriku aja, tolong ngerti ya, Mia?"
Mia yang mendnegar semua itu masih terdiam. Ia masih memandang Evan dengan tatapan penuh ketidakpercayaan.
Laki-laki ini.. sungguh tidak punya hati, batinnya.
"Kamu cinta sama Karina? mau ninggalin aku demi Karina?"
Mia akhirnya memecah keterdiamannya. Ia bertanya pada Evan.
"Iya," sahut Evan. "Aku cinta sama Karina."
Senyuman miring tersungging di bibir Mia. "Masih bisa ya, ngomong gitu setelah ngehamilin pembantu?" ucapnya.
Evan begitu tersentak mendengarnya, tak menyangka Mia akan mengungkit soal Natya.
KAMU SEDANG MEMBACA
mysavior
RomanceKarina meninggalkan Wira, kekasihnya yang setia namun tak bergelimang harta. Perempuan berdarah Bali itu memilih dipersunting oleh Evan, si kaya raya yang tak pernah cukup dengan satu wanita, namun ia yakini merupakan penyelamat dalam hidupnya. ⚠️CW...