Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Saat ini, Karina baru saja masuk ke dalam rumah mertuanya, setelah menghabiskan malam di kediaman sahabatnya.
Karina berjalan, dan seketika menghirup aroma masakan yang cukup menyengat. Iapun menuju ke arah dapur dimana ia yakini aroma itu berasal.
Sesuai dugaannya, di dapur, seorang wanita paruh baya yang masih terlihat menawan karena perawatan rutin yang ia lakukan, sedang sibuk di dapur bersama ART yang membantunya. Tak ada dari mereka yang menyadari kehadiran Karina.
Sophia terlihat sedang mengaduk masakan di atas kompor, sementara Natya sedang memotong bahan masakan di meja dapur. Keduanya sama-sama tersenyum. Mereka memasak sambil bercerita dan mengobrol dengan satu sama lain.
"Evan kan kurang suka masakan tradisional yang menyengat, makanya saya cuma masak kalo dia lagi ngantor kaya gini aja, kalo gak dia pasti protes karena baunya," tutur Sophia.
"Iya nyonya, tapi sebenernya pak Evan mah suka-suka aja rasanya, nanti kalo dia pulang ditawarin juga mau."
"Hahaha! bener!" sahut Sophia.
Kedua perempuan itu terlihat tertawa dan bercanda dalam suasana yang hangat, sementara Karina yang melihat itu kini merasakan rahangnya yang mengeras.
Karina melotot tajam pada Natya yang tak menatapnya. Berani sekali jal*ng ini membicarakan soal suaminya??
Kini Karinapun mendekati mereka berdua. Natya adalah orang pertama yang menyadari kehadirannya, dan menatapnya dengan wajah tersentak.
"Bu karina??" ucap Natya.
Sophia yang mendengar itu refleks ikut menengok. Ia menghentikan kegiatan menganduk masakannya sesaat.
"Karina??" Sophia mendekati menantunya. Ia menatap wajah Karina dengan khawatir.
"Kamu gakpapa?? kata Evan kamu gak enak badan??" ucap Sophia, sambil memegang kedua lengan Karina.
Karina tersenyum kecil. Evan mengatakan pada ibunya bahwa dirinya sakit?
"Enggak kok ma, aku gakpapa," jawab Karina.
Sophia yang mendengar itu kini mengerjap. Sesungguhnya, ia merasa aneh ketika Evan mengatakan bahwa Karina sakit dan hal tersebut membuatnya memilih menginap di rumah kawannya.
Bukankah jika Karina sakit, Evan seharusnya membawa istrinya ke rumah sakit dan pulang ke rumah setelahnya?
"Kamu.. berantem ya sama Evan? kemaren makan malemnya gimana?" tanya Sophia.
Karina yang mendengar itu tersenyum. Ia sangat ingin menceritakan apa yang terjadi pada ibu mertuanya. Namun saat ini, ada satu hal yang sangat ingin ia lakukan.
"Mama.. lagi masak?" tanya Karina, mengalihkan pembicaraan.
"Iya, ini sebentar lagi mateng, kamu mau makan?"
Karina segera mengangguk. "Tapi aku ke atas dulu sebentar ma, mau ganti baju, nanti baru turun lagi, gakpapa ya?"
"Yaudah sana," sahut Sophia.
Karina tersenyum dan hendak berjalan pergi, namun kemudian ia berhenti dan menengok ke arah ART di rumah itu yang berdiri di dekat meja dapur.
"Aku bawa Natya ke atas ya ma, mau minta tolong," ucap Karina pada ibu mertuanya.
"Iya, nanti mama dibantuin sama mbak yang lain," sahut Sophia.
Karina mengangguk dan tersenyum. Ia kemudian melanjutkan jalannya, sementara Natya kini segera melepas apron yang ia kenakan selama memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
mysavior
RomanceKarina meninggalkan Wira, kekasihnya yang setia namun tak bergelimang harta. Perempuan berdarah Bali itu memilih dipersunting oleh Evan, si kaya raya yang tak pernah cukup dengan satu wanita, namun ia yakini merupakan penyelamat dalam hidupnya. ⚠️CW...