Chapter 26. Abused

5K 475 72
                                        

TW ⚠️ kekerasan

***

Chapter 26. Abused

Dari sebuah mobil yang membawanya pergi, Karina diminta untuk turun. Ia berpegangan pada seorang laki-laki yang menemaninya sedari tadi.

Kedua mata Karina sudah ditutup menggunakan kain hitam, hal yang selalu dilakukan tiap kali ia datang kesini.

Kain yang membalut kepalanya kini akhirnya terlepas. Karina mengerjap, dan melihat laki-laki berpakaian serba hitam, lengkap dengan kacamata di wajahnya.

"Udah siap bertemu The Leader?" tanya laki-laki itu, namun Karina tak menjawab. Perempuan yang masih mengenakan pakaian kerja lengkap dengan blazer itu hanya terdiam dengan wajah yang datar.

"Apa kamu lagi marah sekarang? lagi berusaha nahan emosi?" tanya laki-laki itu lagi.

Karina tak mengubah ekspresinya. Ia hanya menatap laki-laki di depannya dengan seksama.

"Mr. Right Hand," panggil Karina.

"Yes?"

"Wajar kan kalo saya marah?" tanya Karina, tak mengerti kenapa laki-laki ini masih bertanya seperti itu padanya.

"Of course," jawab laki-laki itu padanya.

"Tapi amarahmu tidak akan membawamu kemana-mana selain kehancuran, amarah dan sakit hati adalah dua hal yang harus kamu simpan dalam-dalam di hatimu setelah kamu memutuskan untuk menjadi prajurit dari atasanku, bukankah aku sudah pernah mengatakannya padamu, Karina?"

Karina yang mendengar itu tak kuasa tersenyum. "I'm a warrior, not a f*cking robot."

Laki-laki berkacamata yang dijuluki Right Hand kini ikut tersenyum. Ia berbalik dan membelakangi Karina.

"A warrior is not a human for The Leader, you are not a human for him, Karina."

Right Hand berucap sekali lagi, sebelum akhirnya berjalan maju meninggalkan Karina.

Karina yang melihat itu sesaat terdiam. Benar juga, tua bangka itu tidak pernah menganggap Karina sebagai manusia, hanya robot yang dimanfaatkan untuk kepentingannya sendiri.

Kini Karina buru-buru mengikuti Right Hand yang sudah berjalan masuk ke dalam mansion bergaya Eropa itu. Keduanya melewati perjalanan cukup jauh, hingga sampai di depan ruangan yang selalu membuat amarah dan rasa takut menyelimuti Karina secara bersamaan.

***

"The Leader lagi bertemu tamu penting sekarang."

Saat ini, Karina dan Right Hand masih berjalan ke arah yang berbeda dari yang biasanya mereka datangi, hal itu disebabkan karena pemimpin mereka sedang tidak berada di aula dimana ia biasa bertemu dengan para prajuritnya, melainkan di ruang pertemuan dengan tamu pentingnya.

Kini di depan sebuah pintu yang ukurannya lebih kecil dibanding pintu aula tadi, dua orang penjaga bersenjara api memperhatikan mereka.

Right Hand menjelaskan tujuan mereka datang hingga akhirnya mereka berdua diizinkan masuk ke dalam.

Karina sedikit bisa bernafas lega. Karena sudah beberapa kali datang ke tempat ini sebagai seorang warrior, Karina tak lagi harus diperiksa seluruh tubuhnya seperti dulu.

"Welcome, my beautiful warrior."

Saat ini, di dalam ruangan istirahat yang wujudnya seperti ruang keluarga pada umumnya, tiga orang laki-laki duduk di sofa dan terlihat sedang menikmati waktu mereka.

mysaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang