"Tuan, nyonya, saya mau izin mengundurkan diri, mau pulang kampung."
Saat ini di dalam ruang tengah kediaman keluarga Sanders, Sophia dan Rian begitu tersentak mendengar penuturan ART muda yang bekerja di rumah mereka, begitupula Evan yang duduk di samping Karina.
"Kenapa? kok.. tiba-tiba??" tanya Sophia, mengingat Natya tak pernah membicarakan soal ini dengannya sebelumnya.
"S-saya mau tinggal disana aja nyonya, mau menetap disana," jawab Natya.
"Menetap disana?? kamu kan kuliah disini??" tanya Sophia lagi.
Natya menelan ludahnya. Ia ingin melirik ke arah Evan namun tak berani, sebab ia sadar bagaimana posisinya saat ini.
"Saya mau berhenti kuliah juga nyonya."
Sophia semakin tersentak mendengarnya. Berita yang begitu mengagetkan dan membuatnya tak mengerti.
"Gitu..? tapi kenapa? sayang banget loh Natya, kamu kan dapet beasiswa di kampusmu?" ucap Sophia.
Karina yang duduk di depan Sophia kini tersenyum. Beasiswa? batinnya tak percaya.
"Maaf kalo selama ini saya banyak salah nyonya Sophia, tuan Rian, saya pamit ya," ucap Natya, seperti tak mau lagi menjawab pertanyaan Sophia padanya. Ia seperti ingin segera menyingkir dari hadapan keluarga Sanders.
Perempuan itu berbalik dan hendak berjalan pergi, meninggalkan mereka yang masih tersentak akan semua ini.
"Gimana Van?"
Tiba-tiba, ketika Natya baru melangkah, Karina berucap, membuat Natya terdiam dan yang lain menatap ke arahnya.
"Gimana apanya?" tanya Evan, yang terlihat mengernyit menatap istrinya sendiri.
"Natya mau resign, kamu gakpapa?" tanya Karina.
Evan begitu tersentak, sementara Sophia dan Rian mengernyit melihatnya.
"Maksdunya gimana, Karina? apa hubungannya sama aku?" tanya Evan, yang terlihat gugup.
Karina tersenyum kecil pada suaminya. Ia bersandar di sofa dan melipat kedua tangannya di depan.
Ini pertama kalinya Karina melihat suaminya yang begitu gugup ditanya olehnya, di hadapan orangtuanya sendiri.
"Ya enggak Van, kamu kan udah sering dilayanin sama Natya, dimasakin ini itu, dia udah hafal banget lah apa yang kamu suka dan apa yang kamu gak suka," ucap Karina.
"Gakpapa dia resign gitu aja? gak mau coba ditahan?" tanya Karina, sengaja berucap disaat Natya masih berada di ruangan ini sekarang.
Evan mengerjap. Ia melihat ke arah Natya yang kini membelakangi mereka semua.
Laki-laki itu akhirnya menghela nafas pelan. "Ya enggak lah, buat apa aku tahan? kalo emang keputusan dia, ya terserah," ucap Evan.
Senyuman kini tersungging di bibir Karina. Ia mengangguk-angguk, dan menatap Natya yang masih terdiam membeku.
Natya tak menunjukkan wajahnya yang penuh dengan ketersentakan, serta kekecewaan. Kedua mata Natya kembali basah dan membendung air.
Akhirnya Natyapun melanjutkan jalannya dan menaiki tangga menuju ke lantai tiga. Ia akan bersiap untuk keluar dari rumah ini dan tak pernah menunjukkan dirinya lagi di hadapan Evan serta keluarganya.
Sementara Karina kini melihat 'gadis' malang itu yang akhirnya mendengar betapa tak berharga dirinya bagi Evan. Natya memang seorang pemuas yang digunakan oleh Evan hanya saat dirinya sedang membutuhkannya.
Karina ingin Natya tahu bahwa ia tidak ada harganya untuk Evan. Ia ingin Natya tahu bahwa dirinya sangat mudah digantikan. Kehilangan Natya sama sekali tidak berpengaruh apapun dalam hidup Evan.
KAMU SEDANG MEMBACA
mysavior
RomanceKarina meninggalkan Wira, kekasihnya yang setia namun tak bergelimang harta. Perempuan berdarah Bali itu memilih dipersunting oleh Evan, si kaya raya yang tak pernah cukup dengan satu wanita, namun ia yakini merupakan penyelamat dalam hidupnya. ⚠️CW...