Saat ini di atas motor yang melaju dengan tenang, seorang perempuan duduk di boncengan laki-laki yang mengatakan akan membawanya mengitari kota dan menikmati udara segar.
Karina melihat ke atas, ke arah langit yang gelap. Tak ada bintang disana, seperti yang orang-orang bayangkan.
Akan tetapi, langit yang gelap itu tetap terlihat indah. Mungkinkah karena udara sejuk yang saat ini menerpa dan membuat tubuh terasa dingin dan menenangkan?
"Gimana? udah enakan?"
Karina kembali menatap depan, setelah mendengar suara Julian yang bertanya padanya. Iapun mengangguk. "Lumayan," jawabnya.
Sudah hampir setengah jam mereka berkeliling dan melihat pemandangan, Karina jadi merasa jauh lebih lega dan tenang. Ia juga tak lagi kelelehan setelah menguras tenaga dan emosi mengungkapkan kenyataan pahit yang terjadi dalam hidupnya.
Kini Karina sudah kembali bisa tersenyum. Walaupun beban itu masih ada dan masih begitu terasa di pundak, namun setidaknya ia sekarang sudah bisa menikmati hal-hal kecil yang sebelumnya tak bisa ia lakukan.
"Mau kemana habis ini?" tanya Julian.
Karina terdiam. Ia berpikir, namun tidak tahu apa yang ingin ia lakukan.
"Red wine."
"Hah??" Julian yang mengendarai motor mengernyit mendengarnya.
"Red wine, gua udah lama gak minum red wine, bawa gua ke bar, gua mau minum sepuasnya malem ini, sampe muntah-muntah sekalian."
Julian begitu tercengang. Karina baru saja mendapatkan ketenangan setelah ia bawa jalan-jalan, dan sekarang sudah kembali menginginkan kegilaan?
"Yaudah, tapi jangan sampe muntah-muntah," ucap Julian akhirnya.
Karina tersenyum. Ia mengangguk dan akhirnya, Julianpun membawanya ke sebuah bar yang ia ketahui, dan lokasinya paling dekat dari dimana mereka berada saat ini.
***
"Gede, lo nyusul ke bar sekarang ya, gua baru nyampe, nanti gua kirim lokasinya."
Julian sedang bertelfonan dengan Gede. Hanya sebentar, sebelum ia mematikan sambungan telfonnya.
"Ngapain nyuruh Gede kesini?"
Karina yang berdiri di sampingnya bertanya. Mereka sudah berada di parkiran motor, dan hendak berjalan memasuki bangunan bar.
"Buat back up," jawab Julian sambil berjalan pergi.
Karina mengangguk-angguk dan mengikuti. Setelah kejadian kemarin, Julian pasti lebih was-was bepergian ke tempat ramai. Itulah kenapa ia memanggil Gede datang kesini.
Kini keduanya sudah masuk ke dalam bar setelah melewati penjaga pintu. Mereka langsung menuju ke barstool yang kosong untuk mereka duduki.
Julian memesan minuman untuk dirinya pada bartender, kemudian ia menatap Karina di sampingnya.
"Lo red wine kan?" tanya Julian, memastikan.
"Ehm.."
Karina malah terlihat berpikir, membuat Julian mengernyit. Pasalnya perempuan ini yang tadi mengatakan ia sedang ingin minum anggur merah.
"I'll have one bottle of vodka with the strongest alcohol."
"Hah??" Julian tersentak, membuat Karina menengok padanya.
"What?" tanya Karina.
"Tadi lo bilang cuma mau minum anggur, kenapa jadi vodka? minta yang paling tinggi pula alkoholnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
mysavior
RomanceKarina meninggalkan Wira, kekasihnya yang setia namun tak bergelimang harta. Perempuan berdarah Bali itu memilih dipersunting oleh Evan, si kaya raya yang tak pernah cukup dengan satu wanita, namun ia yakini merupakan penyelamat dalam hidupnya. ⚠️CW...