Chapter 24. Please, Forgive Me (18+)

7.1K 429 29
                                    

"Aku suka banget Marilyn Monroe, aku mau kita nonton semua film dia malem ini sambil pelukan, sampe ketiduran juga gakpapa."

Saat ini, di dalam sebuah theater bioskop, seorang laki-laki duduk di kursi yang empuk dan menghadap layar yang begitu besar.

Suasana di dalam ruangan yang dingin ini sudah gelap, menandakan film sebentar lagi akan dimulai.

Wira menengok ke samping, melihat seorang gadis yang tersenyum lebar dan begitu bersemangat untuk menyakisan film ini.

Jantung Wira berdebar begitu kencang. Senyuman itu berhasil mengingatkannya pada seseorang, seseorang yang dulu selalu semangat tiap Wira ajak pergi, tak perlu ke tempat mewah dan bergengsi, cukup ke tempat yang mereka berdua sukai.

"Kalo lo gak suka filmnya, diem aja, jangan ngerusak suasana."

Wira yang mendengar itu mengerjap tersadar dari lamunannya. Ia tersenyum geli.

"Iya, tenang aja," jawab Wira, yang malam ini sudah mengajak sahabatnya Made untuk nonton film di bioskop, sesuai janji.

Kini film itupun diputar, tak ada lagi suara selain suara dari film tersebut. Wira tersenyum kecil, sudah cukup lama semenjak terakhir kali ia datang ke tempat seperti ini. Sudah cukup lama ia tidak keluar dan melihat dunia yang lebih besar dan jauh lebih menyenangkan, dari dunianya ketika sedang patah hati.

***

"How's school?"

Di sebuah rumah yang hanya ditinggali dua orang perempuan, Karina sudah duduk berhadapan dengan adiknya.

Karina berbincang dengan Kayla yang sedang memakan makanan yang ia bawa dari rumah mertuanya, sementara sang ibu sedang berada di dapur untuk membuat minuman.

"Gak gimana-gimana," jawab Kayla.

"Lo masih pacaran sama cowok lo yang itu?" tanya Karina yang diangguki oleh Kayla.

"Belum ada tanda-tanda dia selingkuh?"

Pertanyaan Karina langsung berhasil membuat Kayla berhenti makan. Ia menatap kakaknya dengan wajah kesal.

"Kenapa sih, tiap bahas cowok gua, lo pasti ngungkit soal selingkuh? Kimberly juga, kenapa kalian semua nuduh dia selingkuh?" ucap Kayla.

"Robin is not a cheater, he's good guy that I love so much," lanjut gadis itu, membela kekasihnya yang sering dipojokkan oleh kedua kakaknya.

Karina yang mendengar itu mengerjap sesaat. "That's really bad," ucapnya.

"Apanya yang bad?" tanya Kayla.

"The fact that you're so into him," jawab Karina, membuat Kayla menghela nafasnya kasar.

"Gua sama Robin udah pacaran hampir tiga tahun sekarang, apa yang salah kalo gua sayang banget sama cowok gua sendiri?"

Kayla berucap sembari menatap Karina dengan kedua mata yang tajam dan penuh tanya.

"Lo juga dulu udah pacaran lama sama kak Wira, lo pasti cinta banget kan sama dia, makanya hubungan kalian bisa bertahan selama itu?"

Suasana hening seketika menyelimuti. Karina tak lagi menjawab ucapan adiknya, dan Kaylapun menelan ludahnya.

Kayla mengerjap, seperti menyadari sesuatu hal. "Ya.. walaupun lo akhirnya gak sama kak Wira, t-tapi lo ngerti kan maskud gua," ucapnya.

Gadis itu kini menelan ludahnya, melihat Karina yang hanya tersenyum kecil padanya sekarang.

Apakah ini yang hendak Karina katakan padanya? fakta bahwa ia sudah berpacaran begitu lama dengan mantan kekasihnya, dan berujung menikah dengan orang lain pada akhirnya? apakah Karina mengkhawatirkan Kayla akan mengalami hal yang sama? batin gadis itu.

mysaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang