Chapter 13. Before Wedding

4.9K 438 35
                                    

"Apa kamu gak malu, Karina?"

Saat ini, seorang laki-laki sedang berada di dalam kamar kekasihnya. Ia sudah cukup lama menghabiskan waktu di rumah ini, namun baru naik kesini setelah Isvara mengatakan akan pergi keluar.

"Malu apa baby?"

Karina meletakkan lipstik yang baru ia kenakan di bibirnya, kemudian ia berjalan ke arah kekasihnya yang duduk di tepi kasur dan memperhatikannya sedari tadi.

"Aku baru diPHK, dan sekarang aku berniat mau buka usaha ayam bakar, apa kamu gak malu?"

Karina yang mendengar itu tersenyum. Ia berdiri di depan Wira dan mengusap rambut Wira dengan lembut.

"Malu sih, malu banget," jawab Karina, membuat Wira tersentak.

Karina tiba-tiba menyingkap bath robe yang ia kenakan ke atas, kemudian perempuan itu naik ke atas pangkuan kekasihnya. Ia melingkarkan kedua tangannya di leher Wira dan menatap wajahnya dengan seksama.

"Aku malu banget soalnya pacarku insecure sama keputusannya sendiri," ucap Karina, membuat Wira seketika menelan ludah.

"Aku gak insecure Karina, aku cuma mikirin kamu gimana nanti," ucap Wira, mendaratkan kedua tangannya di pinggang Karina.

"Ngapain mikirin aku? aku biasa aja, I'm doing good in my life," sahut Karina.

Wira yang mendengar itu kini terdiam. Ia memperhatikan wajah kekasihnya yang begitu menawan. Polesan lipstik berwarna merah muda itu membuat wajah Karina terlihat semakin sempurna.

"Temen-temen kantormu gimana? gimana kalo mereka tau pacarmu bakal jadi tukang ayam bakar?"

"Oh my god.. we're still talking about this?" Karina menghela nafasnya kasar dan menatap Wira dengan kesal.

"Temen-temenmu pacarnya orang kaya semua, kalo mereka mempertanyakan kenapa kamu mau sama pedagang ayam bakar kaya aku, gimana?"

Karina memutar bola matanya dan berusaha sabar, kemudian ia menatap kekasihnya dengan lelah.

"Kamu bakal bilang apa?" tanya Wira lagi, berusaha melawan rasa tidak percaya diri yang menyelimutinya beberapa bulan terakhir.

Sementara Karina kini malah tersenyum. Ia mendekatkan wajahnya ke depan wajah Wira yang terus menatapnya dengan khawatir.

"I will tell them to f*ck off," ucap Karina, membuat Wira sedikit tersentak.

"Pacar gua emang tukang ayam bakar, ngapa? ngiri lo? hah?? stupid b*tches," ucap Karina sambil melotot, menunjukkan bagaimana ia akan merespon jika teman kantornya ada yang bertanya soal Wira.

Wira yang mendengar itu tak kuasa tersenyum. Jantungnya kini berdebar begitu kencang.

"Cowok gua emang bukan anak orang kaya, tapi seenggaknya dia bukan cowok yang suka ng*we sana sini kaya cowok lo."

"Hey." Wira menggeleng-geleng mendengar penuturan Karina. "Gak perlu segitunya ah," ucapnya.

"Harusnya aku yang ngomong gitu ke kamu," sahut Karina, membuat senyuman Wira seketika pudar.

"Gak perlu segitunya insecure sama pilihanmu sendiri, aku tau kamu udah lama punya cita-cita bikin usaha sendiri, kenapa sekarang pas waktunya udah ada, uangnya udah kekumpul, kamu malah ragu kaya gini?"

"Aku cuma mikirin kamu, Karina," sahut Wira.

"Aku udah bilang berkali-kali untuk gak mikirin aku," ucap Karina segera, sembari menjepit pipi Wira dan memaksa laki-laki itu mendongak menatapnya dengan seksama.

mysaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang