"Suatu saat nanti, aku bakal nikahin kamu dari hasil kerja kerasku di kedai ini, aku janji, aku bakal bahagiain kamu terus, Karina."
Di depan sebuah bangunan kecil yang masih kosong, Karina berhadapan dengan seorang laki-laki.
Degupan jantung itu terasa begitu cepat. Darah yang berdesir ikut merasakan getaran yang memenuhi sekujur tubuh.
Angin sejuk menerpa mereka berdua, menciptakan senyuman di bibir ketika pandangan tak kunjung terlepas dari satu sama lain.
Karina memeluk laki-laki itu dengan erat, begitu erat seperti tak ingin ia lepaskan sampai kapanpun.
Masa depan yang semestinya terasa mengkhawatirkan, jadi menyenangkan untuk dipikirkan. Karina tidak pernah takut memikirkan masa depan, sebab ia tahu dirinya akan bahagia bersama laki-laki yang kini membalas pelukannya dengan erat.
Kedua mata Karina perlahan membuka. Ia mengerjap, dan menyadari dirinya yang sudah berada di atas kasur yang begitu empuk.
Karina berusaha sadar sepenuhnya, dari tidur yang tak ia ingat sejak kapan dimulai. Kepalanya terasa berat dan pusing.
Ia juga mengernyit bingung, pasalnya, ia merasakan sentuhan di tubuhnya yang entah kenapa begitu familiar.
Kedua mata Karina akhirnya membuka sepenuhnya. Ia tidur dengan posisi telungkup memeluk bantal. Namun ia menyadari dirinya berada di dalam kamar yang asing baginya.
"Hhh!" Karina tersentak ketika ia kembali merasakan sentuhan di tubuhnya. Ia melihat ke bawah, dan menyadari ada tangan seseorang yang kini sedang menjamahnya. Tangan itu meremas payudara Karina yang tak tertutupi apapun.
Kedua mata Karina seketika melotot. Tubuhnya merinding. Ia baru menyadari bahwa dirinya saat ini telanjang bulat.
Ada seorang laki-laki di belakangnya. Laki-laki yang sedang memijat payudaranya, dan mengecupi leher dan punggung Karina dengan begitu agresif.
Apa yang terjadi?? dimana ini?? siapa laki-laki ini??
Karina kembali melotot mengingat dirinya mabuk berat hingga tak sadarkan diri.
Apakah Karina dijebak?? apakah ia dibawa pergi dan hendak diperk*sa?? batinnya, panik luar biasa.
Kini Karinapun mulai bersiap. Ia mempersiapkan tenaga yang tersisa di tubuhnya sekarang.
Setelah siap, Karina memejamkan mata dan langsung mendorong laki-laki di belakangnya.
Bugh!!
Karina juga menendang kencang perut laki-laki itu hingga terjatuh dari atas kasur.
Karina kini berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah. Ia menyadari dirinya yang berada di dalam sebuah kamar hotel, dan laki-laki tadi sedang mabuk, hingga begitu mudah Karina mendorongnya hingga jatuh.
Karina juga kembali melihat dirinya sendiri yang tak terlapisi apapun. Iapun buru-buru mengambil selimut dan menutupi tubuhnya.
Karina menyadari aroma ruangan ini yang didominasi oleh aroma alkohol. Apakah itu berasal darinya yang terlalu banyak minum, atau..
Kini Karina kembali menatap ke arah dimana laki-laki itu terjatuh setelah Karina tendang, namun ia tak bisa melihatnya.
Siapa?? siapa laki-laki itu?? batin Karina, dengan tubuh yang kini gemetaran.
Kedua mata Karina kembali membulat. Ia mengingat apa yang terjadi sebelum dirinya tak sadarkan diri.
Karina sedang bersama Julian. Ia bersama adik iparnya di dalam bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
mysavior
RomantizmKarina meninggalkan Wira, kekasihnya yang setia namun tak bergelimang harta. Perempuan berdarah Bali itu memilih dipersunting oleh Evan, si kaya raya yang tak pernah cukup dengan satu wanita, namun ia yakini merupakan penyelamat dalam hidupnya. ⚠️CW...