Saat ini di sebuah kamar kost, seorang laki-laki sedang duduk di kursi meja belajarnya. Ia memijat keningnya frustasi.
Laki-laki itu seharusnya berangkat ke kantornya pagi ini, namun ia tak sanggup karena pikirannya kacau.
"Jul?"
Julian mendengar suara Gede dibalik pintu yang memanggilnya, membuatnya menengok.
"Lo gakpapa?" tanya Gede.
Julian menelan ludahnya. Tidak. Tentu saja ia tidak baik-baik saja.
Kejadian semalam berhasil membuat Julian frustasi. Ia tak menyangka semuanya malah berakhir seperti ini.
Flashback dimulai.
Di area parkir mobil, Julian melihat seorang laki-laki yang berdiri dan memperhatikan ke arahnya, dan masih mengenakan pakaian formal ala kantoran.
"Evan..?"
Jantung Julian kembali berdegup kencang, tak menyangka bahwa kakaknya berada disana, menatapnya dengan wajah tercengang dan menyadari keberadaan Karina di gendongannya sekarang.
Laki-laki itu berjalan mendekat. Ia terlihat sudah mabuk, namun kesadarannya langsung kembali setelah melihat istrinya yang saat ini sudah tak sadarkan diri di gendongan Julian.
Evan tercengang. Kedua matanya membulat tak percaya, melihat pemandangan di depannya sekarang.
"K-Karina..? kenapa Karina..?" gumam Evan, masih berusaha memahami situasi yang terjadi.
Tentu saja. Evan pasti tercengang akan semua ini, sebab yang Evan ketahui adalah Karina seharusnya berada di London saat ini.
Julian yang berhadapan dengan kakaknya juga kini tak bisa berkutik. Ia panik ketika Evan mendekat padanya dan berusaha merebut Karina darinya.
"Jangan Van, Karina gak mau sama lo, dia udah gak mau sama lo."
Kedua mata Evan membulat. Laki-laki itu terlihat semakin tersentak karena ucapan Julian.
Namun Evan tetap tak mempedulikan. Ia kembali berjalan dan merebut Karina dari gendongan Julian.
Julian tak bisa melawan, sebab jika ia memberontak, ada kemungkinan tubuh Karina justru akan terjatuh dari gendongannya.
Kini Evanpun sudah mengambil Karina dan menggendongnya pergi ke salah satu mobil yang ada di parkiran. Evan membawa Karina masuk ke dalam mobil tersebut.
Sementara Julian kini menelan ludah. Ia mengepal kedua tangannya dengan kencang, menahan emosi.
Karina pasti tidak menginginkan semua ini. Ia pasti tidak mau Evan yang membawanya pergi.
Julianpun hendak mendekati Evan lagi, namun tiba-tiba ia tertahan oleh Gede.
"Jangan Jul," ucap Gede.
"Hah? jangan apa??" sahut Julian melotot tajam pada Gede yang menghalanginya.
"Gua ngerti, tapi Evan itu suaminya Karina, dia jauh lebih berhak atas Karina dibanding lo."
Gede berucap dengan tenang, berusaha menenangkan Julian juga. Namun tidak berhasil. Julian malah menghempaskan tangan Gede dan menghampiri Evan yang masih baru selesai membawa masuk Karina ke dalam mobil, dan menutup pintu.
BUGH!!
Gede dari kejauhan begitu tersentak, sebab seseorang yang mestinya ia lindungi, kini malah terkena pukulan yang cukup kencang di wajah.
Evan tiba-tiba berbalik dan menghajar Julian, membuat Julian terdorong cukup jauh dengan hidung yang mulai mengeluarkan darah.
"Bangs*t, ngapain lo bawa-bawa istri gua, bangs*t?" ucap Evan, dengan kedua mata yang melebar dan menunjukkan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
mysavior
RomansaKarina meninggalkan Wira, kekasihnya yang setia namun tak bergelimang harta. Perempuan berdarah Bali itu memilih dipersunting oleh Evan, si kaya raya yang tak pernah cukup dengan satu wanita, namun ia yakini merupakan penyelamat dalam hidupnya. ⚠️CW...