Chapter 25. You Don't Love Her

5.2K 424 36
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Saat ini, seorang gadis baru saja selesai menjalani pengambilan nilai mata pelajaran olahraga. Olahraga yang dilakukan kali ini adalah renang.

Karena bersekolah di sekolah yang cukup elit, Kayla dan teman-teman kelasnya bisa menggunakan fasilitas kolam renang yang sudah tersedia.

"Kay, lo mau mandi duluan?" tanya satu dari dua teman dekatnya yang kini berjalan bersamanya.

"Iya gua mandi duluan ya, gua udah kedinginan," sahut Kayla yang tubuhnya kini basah.

"Yaudah oke, gua sama yang lain pengen makan bekel dulu soalnya."

"Oke, nanti gua nyusul," sahut Kayla lagi. Kini gadis itupun melihat dua kawannya yang berjalan ke arah loker.

Kayla sudah mengambil handuk serta tasnya yang berisi pakaian ganti. Ia memasuki kamar mandi khusus murid perempuan dan menggunakan salah satu bilik yang menyediakan shower.

Kayla menutup pintu dan menguncinya, kemudian ia bersiap untuk mandi. Kayla melepaskan seluruh pakaian yang ia kenakan, dan mulai membasuh tubuhnya menggunakan air yang mengalir dari shower.

Air ini cukup dingin, namun terasa segar dan membuat dirinya merasa semangat lagi setelah cukup lelah berolahraga.

Kini Kayla mengambil dua botol kecil sabun dan shampoo yang ia bawa, ia harus membersihkan tubuhnya dengan cepat agar bisa menyusul kedua kawannya yang sedang memakan bekal.

Ketika gadis itu sedang sibuk mengusap tubuhnya yang penuh busa, Kayla merasakan sesuatu hal. Ia melihat ke atas, ke arah langit-langit kamar mandi, kemudian ia menatap sekeliling kamar mandi ini.

Entah kenapa, perasaan Kayla tidak enak. Ia merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, yaitu perasaan tidak nyaman di bilik kamar mandi sekolahnya.

Kayla menelan ludahnya dan melanjutkan kegiatannya. Ia berusaha untuk tidak memikirkan hal aneh dan cukup mempercepat mandinya agar bisa bergabung dengan yang lainnya.

Ketika gadis itu sedang mengusap area kemaluannya, tiba-tiba Kayla melihat cahaya terang yang tiba-tiba memenuhi bilik kamar mandi yang ia tempati saat ini.

Kedua matanya seketika membulat. Kayla refleks menatap sekeliling, dan mencari darimana cahaya terang itu datang.

Jantung Kayla berdebar begitu kencang. Ia menutup tubuhnya yang telanjang dan masih dipenuhi busa menggunakan kedua tangan.

Cahaya terang itu mirip seperti cahaya yang dimunculkan sebuah kamera, seolah ada yang baru saja memotretnya di dalam sini.

Tubuh Kayla mulai gemetaran. Kedua lututnya terasa lemas sekarang.

Kayla bersandar di balik pintu kamar mandi tersebut. Ia mengatur nafasnya yang terengah-engah, sembari terus menutupi tubuh telanjangnya.

"Kay? masih mandi??"

Kayla hampir berteriak ketika mendengar suara itu, namun untung saja ia bisa menahannya, sebab itu adalah suara kawannya yang sepertinya sedang masuk ke dalam kamar mandi.

"Ayo makan Kay?"

Rasa lega berhasil ia dapatkan, meskipun hanya sedikit.

"Ini udahan! tungguin disitu!" ucap Kayla dengan panik.

"Oke," sahut kawannya dari arah luar.

Setelah berhasil menenangkan diri, kini Kayla langsung buru-buru membilas tubuhnya. Ia berusaha untuk terus menatap sekeliling sembari melakukannya.

Kayla tak peduli lagi jika tubuhnya belum bersih dari air kolam renang. Ia benar-benar ketakutan hingga rasanya ingin pingsan sekarang.

Setelah selesai, Kaylapun bergegas keluar. Ia masih mengenakan handuknya dan menghampiri kawannya yang berada di depan wastafel.

mysaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang