1
2
3
Let's read my story'
.
.
.Nanon POV
Sekarang aku sedang berkumpul di aula bersama tim ku yang lainnya.
Jadwal kami sekarang adalah latihan drama.Aku merasa gugup, karna ini pertama kalinya bagiku. Aku belum pernah melakukan hal ini, jadi ini kali pertamanya untukku. Aku merasa sangat stress hanya karna memikirkan drama ini. Dimana kau harus dituntut untuk menyatukan chemistry dengan lawan mainmu. Jelas itu bukan karakter ku, aku membencinya. Jika disuruh memilih lebih baik aku bernyanyi dan menari saja daripada harus beradegan mesra dengan orang lain.
"Cut!" Teriak sutradara pertunjukkan kami.
Aku terhenti dan menatapnya dengan bingung. Kami sudah berlatih hampir 3 jam, tapi sutradara kami terus menuntut ku untuk lebih baik lagi.
"Come on nanon!. Kita sudah disini sejak 3 jam yang lalu, dan kau juga belum mengerti?" Katanya menghela nafasnya.
Aku menghela nafasku dan memejamkan mataku.
"Kau hanya tinggal menyatukan chemistry mu dengan Beby, apa itu sulit?" Katanya lagi.
"Kita hanya memiliki waktu 2 Minggu lagi sebelum festival. Waktu yang sangat singkat" Katanya lagi menepuk pundakku.
Semua menatapku termasuk gadis itu. Dia menatapku dengan kasihan.
"Kalau begitu cari saja peran yang cocok yang bisa menyatukan chemistry dengannya" kataku dingin.
"Bukan itu yang kumaksud nanon. Aku hanya ingin kau melakukan sentuhan kecil dalan dirimu. Kau hanya tinggal menurunkan egomu agar bisa menyatukan chemistry kalian" katanya meyakinkanku.
Aku menghela nafasku dengan samar. Aku tidak tau apa yang dia maksud, tentang apa itu chemistry. Jujur saja karna ini baru bagiku jadi aku tidak mengerti apa itu chemistry.
"Sudah kubilang aku tidak bisa! Tapi kalian memaksaku!" Kataku datar.
"Kau pasti bisa!. Kau dan Beby hanya butuh waktu untuk bicara berdua. Ku pikir kalian harus berlatih berdua secara intens" katanya lagi.
"A- apa? Apa yang kau bicarakan?" Aku terkejut tentang apa yang dia katakan.
"Maksudku... Kau harus berlatih berdua dengan Beby untuk menyatukan chemistry kalian berdua. Kau harus tau! Bahwa peran kalian berdua disini sebagai sepasang kekasih, jadi..... Kau tau yang kumaksud!" Katanya lagi.
"Haruskah?" Aku bertanya dengan sarkastik.
"Ya nanon. Untuk penampilan yang terbaik, ayolah" katanya memohon padaku.
Ku lihat semua orang menatapku memohon seolah mereka mendukung ku kedalam masalah. Aku melihat gadis itu, dan dia tersenyum lebar. Dia seperti maniak!.
Aku memutar kedua bola mataku dan mendengus. Seolah apa apaan ini? Mereka ingin menjerumuskan ku kedalam lubang masalah.
---------
KAMU SEDANG MEMBACA
my parents from the star (JENLISA)
Фанфикmemiliki anak yang menginjak usia remaja memanglah merepotkan bagi orang tua manapun. dimana kalian harus mengerti situasi anak kalian sendiri. Jennie Kim manoban dan lalisa manoban adalah orang tua dari seorang remaja perempuan bernama nanon Kim ma...