31. Tim?

4.1K 401 0
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Nanon POV

Aku kembali ke rutinitas ku sehari hari setelah izin dari sekolah karna sakit.

Tubuhku sudah membaik hanya merasakan lemas sedikit saja. Tapi aku yakin aku bisa belajar dengan baik.

Aku meyakinkan mommy sebelumnya untuk pergi kesekolah. Aku merasa sangat bosan dirumah, jadi aku memutuskan untuk kembali ke sekolah.

Mommy dan dada mengantarkan ku ke sekolah dulu sebelum mereka pergi ke kantor mereka.

"Ingat! Nanon. Kamu jangan melelahkan dirimu! Atau mommy akan membatasi jadwalmu disekolah!" Kata mommy melihat ku dari spion tengah.

"Kamu sudah mengatakannya ribuan kali mommy!. Jadi kurasa sekali saja sudah cukup!" Kataku tanpa menatapnya.

"Hanya mengingatkan mu nanon! Karna kamu tidak pernah mendengarkan ku!" Katanya lagi dengan tegas.

"Seharusnya kalian tidak usah mendaftarkan Ku di sekolah umum, jika aku terus disalahkan" kataku hampir berbisik.

"Apa?" Tanyanya. Ku rasa dia bisa mendengar gumaman ku.

"Tidak" kataku tanpa melihatnya dan melihat ke arah jendela.

Aku benar benar merasa heran pada mereka. Mereka yang memilih untuk menyekolahkan ku di sekolah umum tapi mereka juga yang membuat pengaturan untukku. Aku tidak boleh ini, tidak boleh itu. Seperti apa apaan ini! Aku benar benar terpenjara oleh aturan orang tuaku sendiri.

"Aku tidak sabar ingin melihat penampilanmu baby" kata dada payahku.

"Kamu akan terkejut" kataku.

"Woahhh benarkah? Pastikan! Pastikan aku akan terkejut baby, karna kalau tidak kamu bukan anakku" katanya terkikik.

"Memang bukan" kataku memutar kedua bola mataku.

"Yah! Nanon! Aku hanya bercanda" katanya tertawa.

"Tapi aku serius dada" kataku menggigit bibir bawahku agar tidak tertawa. "Aku anak mommy bukan anak mu" kataku terkikik.

Aku bisa melihat mommy terkekeh di depan sana. Dan dada payahku cemberut seolah dia kecewa dengan pernyataanku.

"Aku terluka" dia berakting seperti aktor.

Aku terkekeh melihatnya. "Ya ya ya maafkan aku. Aku juga anakmu Lisa manoban" kataku menggodanya.

Dia tersenyum senang ketika aku mengatakan hal itu.

"Benarkah?" Tanyanya dengan wajah gembiranya.

"Ya tentu saja. Nama belakangku manoban, jelas aku anakmu. Tss" kataku.

Dia tersenyum kegirangan. Aku yakin sekali jika dia tidak menyetir dia sudah memelukku sangat erat sampai aku tidak bernafas. Mommy juga tersenyum di depan.

my parents from the star (JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang