66. aniversarry JL

4.6K 384 5
                                    

1

2

3

Let's read story'

.
.
.

Jennie POV

Kami sampai pada tujuan. Jadi, Lisa mengajakku dinner di atas kapal pesiar. Aku tidak tau kalau dia sudah merencanakan ini kemarin. Tapi ya, aku sangat menyukai ini. Makan malam di atas kapal dan ditengah laut adalah ide yang bagus.

"Waahh ini luar biasa" gumamku melihat lihat bagaimana kapal itu di desain.

Kapal yang sangat elegan, yang kuketahui bahwa arsitekturnya yang didesain se romantis mungkin untuk sebagian pasangan. Aku sangat yakin ini akan menjadi makan malam romantis untuk kita.

"Aku sengaja menyewa kapal ini hanya untuk kita malam ini. Aku hanya ingin malam ini hanya kau dan aku" katanya.

Oh ya tuhan! Kenapa dia berfikir romantis seperti itu. Aku tidak pernah berfikir bahwa meskipun kami sudah bersama selama belasan tahun, tapi jujur saja hal seperti ini masih berpengaruh padaku.

"Kita akan makan malam romantis mengelilingi pulau ini" katanya memeluk pinggangku.

Aku menikmati setiap momen bersamanya, meskipun itu hanya berada di dalam kamar kami. Aku menyukai bagaimana cara dia membuatku tersenyum itu lebih dari kebahagiaan apapun.

Dia menarik ku menuju ujung kapal ini. Dia menrikku untuk berpegangan pada ujungnya, seperti kami di dalam film Titanic.

Angin laut berhembus kencang mengurai rambutku. Dressku ikut berterbangan karena angin cukup kencang. Ya aku menggunakan dress merah elegan ku.

Aku merasakan dia memeluk pinggangku, dan menaruh wajahnya dipundaku.

"Kenapa ini indah sekali" gumamku mengagumi pemandangan yang ada didepanku.

"Kamu jauh lebih indah" katanya berbisik di telingaku.

Aku tersenyum dan menempelkan pipiku pada wajahnya yang kebeulan ada dipundakku.

"Aku lebih mengagumi mu dibanding apapun" katanya lagi. "Karna kamu adalah ciptaan Tuhan yang paling indah di dunia ini" ugh! Kenapa katan katanya membuat kupu kupu didalamku begitu liar.

"Benarkah?" Kataku berakting seolah tidak terpengaruh.

"Ya. Kamu harus tau kalau kamu yang paling indah dari apapun" katanya.

Aku tersenyum dan merasakan pelukan hangatnya. Tanganku ikut memeluk tangannya yang ada di pinggangku.

"Terima kasih hun... Terima kasih karna selalu berada di sampingku sejauh ini...." Katanya kemudian mencium belakang kepalaku.

Aku tau dia akan mengatakan ini, kata kata yang sering dia ucapkan tapi masih sangat berarti bagiku.

"Aku tidak tau jika bukan kau yang menjadi pasanganku... Mungkin... Aku dan pasanganku tidak akan bertahan lama" katanya.

Aku menyandarkan kepalaku di dadanya dan membelai lembut pipinya. Meskipun aku masih diposisi membelakanginya, tapi aku masih bisa melihat wajahnya.

my parents from the star (JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang