nanon POV
Suster telah selesai mengganti perbanku. Dia memberikan sarapan pagi untukku dan meletakkannya di nakas samping ranjangku.
"Terima kasih suster" kata dada dan suster itu tersenyum kemudian berbalik meninggalkanku dan dada.
Dada mendekatiku kemudian menyuruhku untuk sarapan dan setelahnya meminum obatku.
"Baby... Ayo makan.. setelah itu kau harus meminum obatmu" katanya tapi aku menggeleng pelan kemudian menatap kosong kearah depan. Aku menyandarkan tubuhku kebelakang dan menempelkan kepalaku di bantal yang sengaja diposisikan untukku bersandar.
Maukah kalian tau kenapa aku tidak banyak bicara dan hanya mengatakan hal yang seperlunya?. Ya itu semua karna pikiranki masih dipenuhi oleh gadis yang aku cintai belakang ini. Siapa lagi jika bukan Beby mantan kekasihku yang sudah tega meninggalkanku pergi tanpa alasan, yang membuatku nyaris hampir mati seperti ini. Memang bukan Beby yang menabrakku, tapi jelas jika aku tidak keluar untuk menemui Beby ini semua tidak akan terjadi. Kalian pasti tau maksudku.
Setiap hari pikiranku terus tertuju padanya. Kenangan manis tentang dirinya memukul kembali ingatanku. Terlalu indah untuk kembali dikenang, tapi untuk saat ini kenangan itu menyiksaku. Aku kembali merindukannya.
Aku tau aku tidak bisa seperti ini terus untuk memikirkannya, tapi bukankah aku juga manusia? Aku punya sesuatu yang aku rasakan dan itu cinta! Aku sempat berfikir! Untuk apa cinta datang jika pada akhirnya dia pergi untuk mengkhianati?. Selucu itu ternyata cinta!.
"Baby... Kamu harus makan! Kamu harus makan kemudian meminum obatmu agar kamu cepat sembuh ok" kata dada tapi aku tetap menatap kosong dan tak menghiraukannya.
"Nanon... Ayolah! Apa kau ingin dada menyuapimu?" Tanyanya dan aku menggeleng.
Tak lama kemudian pintu ruangan ku terbuka dan itu teman temanku. Ada sooya, bright, Steve dan Haruto. Mereka juga sering mengunjungimu hanya untuk sekedar mengobrol bersamaku. Terkadang aku sedikit tenang dengan kehadiran mereka, itu membuatku sebentar melupakan Beby.
"Selamat pagi ma'am" sapa mereka.
"Selamat pagi! Kalian datang?" Tanya dadaku dan mereka mengangguk sopan.
Kemudian mereka mendekatiku dan menyapaku. "Hay nanon" sapa mereka bergantian dan aku hanya menatap mereka tanpa bicara.
"Kau sedang sarapan nanon?" Tanya sooya padaku.
"Ya tapi dia tidak ingin. Aku baru saja ingin menyuapinya" kata dadaku.
"Nanon... Kau makan ne... Kau harus cepat sembuh agar kita bisa berkumpul lagi disekolah" kata sooya padaku dan aku hanya menatapnya.
"Sooya benar! Dengarkan dia!" Kata dadaku tegas.
Tak lama kemudian pintu ruanganku terbuka kembali dan itu wewen. Dia berjalan menghampiri kami.
"Lisa! Dokter mengatakan Jennie akan segera dipindahkan keruang rawat inap" katanya pada dadaku.
"Oh tapi aku harus memastikan nanon sarapan dulu... Bisakah kau membantuku disana Wendy?" Kata dadaku.
"Oh baiklah" kata wewen.
"Tidak!" Kataku menyela. "Kau bisa pergi. aku tidak apa apa" kataku menatap matanya lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my parents from the star (JENLISA)
Fanfictionmemiliki anak yang menginjak usia remaja memanglah merepotkan bagi orang tua manapun. dimana kalian harus mengerti situasi anak kalian sendiri. Jennie Kim manoban dan lalisa manoban adalah orang tua dari seorang remaja perempuan bernama nanon Kim ma...