1
2
3
Let's read my story'
.
.
.Author POV
Hari h pertunjukkan
Nanon pergi lebih awal dari kedua orang tuanya. Jelas, dia harus mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebelum pertunjukkan.
Nanon tiba di sekolahnya pukul 12 tepat. Dia harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum penampilan itu dimulai.
Dia sedikit merasa gugup karna ini pertama kalinya dia tampil dihadapan banyak orang. Ya meskipun yang datang hanya kalangan dari sekolahnya, tapi tetap saja dia akan merasa gugup akan hal itu.
Nanon tengah duduk di backstage untuk menunggu giliran dia melakukan Gr terakhirnya. Dia menjentikkan jemarinya di atas gitar sambil melantunkan beberapa musik agar dia tidak merasa gugup. Tapi tetap saja itu mengkhianatinya.
Saat dia sedang asik dengan dunianya, seseorang menghampirinya.
"Nanon!" Panggilnya seraya menepuk bahu nanon dan duduk disampingnya.
Nanon menoleh dan dia tersenyum.
Itu bright. Kakak seniornya yang sudah mengajaknya untuk bergabung di festival ini.
Nanon menaruh gitarnya di sampingnya dan memandangi bright. Pria itu tersenyum padanya.
"Apa kau gugup?" Tanya bright.
Nanon mengangkat bahunya dan menganggukan kepalanya sedikit. "Lumayan" katanya.
Bright terkekeh dan kemudian dia mencodongkan tubuhnya ke depan. "Tidak apa apa. Itu biasa terjadi di penampilan pertama seseorang. Nanti juga terbiasa" kata bright menepuk lembut bahu nanon.
Nanon memberikan senyuman kecil di bibirnya. "Ya, aku belum terbiasa dengan ini. Jadi itu sebabnya aku gugup" katanya.
Bright tertawa kecil padanya.
"Tenang saja, seluruh penggemar mu ada disini dan mereka akan memberikan mu semangat" katanya lagi.
Senyum nanon memudar dan berubah menjadi menatapnya dengan kedua bola mata yang menyipit.
"Yah! Jangan bicara seperti itu bright!" Kata nanon.
Bright tertawa ketika dia melihat bagaimana nanon bereaksi.
"Dulu aku yang mereka idolakan, Sekarang kau yang mereka idolakan. Aku memberikan tahta ku itu padamu" kata bright berusaha menggodanya.
Nanon menggelengkan kepalanya dan terkekeh.
"Itu omong kosong bright" kata nanon kemudian dia ikut tertawa.
"Itu benar. setelah aku menjadi murid pindahan, mereka semua mengejar ku seolah aku adalah artis terkenal. Sama persis seperti yang kau alami saat ini. Beruntung bagiku, kau ada itu artinya.... Mereka akan berhenti dari mengejarku" kata bright lagi dan dia tersenyum untuk kalimat terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my parents from the star (JENLISA)
Fiksi Penggemarmemiliki anak yang menginjak usia remaja memanglah merepotkan bagi orang tua manapun. dimana kalian harus mengerti situasi anak kalian sendiri. Jennie Kim manoban dan lalisa manoban adalah orang tua dari seorang remaja perempuan bernama nanon Kim ma...