33. perang

4.4K 455 10
                                    

1

2

3

Let's read my story'

.
.
.

Lisa POV

Aku terbangun karna sakit yang menyengat di kepalaku. Aku memegang kepalaku yang terasa sangat sakit.

Aku memaksakan diri untuk bangun dari tempat tidurku dan mencari Jennie. Sekarang sudah pukul 6:30 pagi. Rasanya aku seperti tidak ingin pergi ke kantor karna aku merasakan tubuhku sakit semua.

Aku menelusuri setiap anak tangga dirumahku. Aku sudah bisa mencium aroma masakan dari arah dapur, aku bisa meyakini Jennie sedang memasak didapur.

"Selamat pagi hun" kataku memeluk pinggangnya dari belakang.

Dia melepaskannya secara agresif, bahkan dia tidak berbalik untuk mengucapkan selamat pagi kemudian menciumku.

Astaga! Aku lupa! Semalam aku mabuk di bar. Aku bisa meyakini bahwa Jennie sedang marah padaku karna aku pulang dalam keadaan mabuk. Aku mencoba untuk mengikutinya dan terus berbicara dengannya.

"Hun Kamu-"

"Jangan bicara padaku!" Katanya tidak memandangku.

Aku terus mengikuti langkahnya. Sampai aku bisa bicara dengannya.

"Hun aku minta maaf padamu. Mereka mengajakku pergi ke bar karna kami butuh penyegaran untuk Suga. Kami tidak punya cara lain" kataku mencoba meyakininya.

Dia berbalik menatapku dengan tatapan kosong.

"Apa kau serius Lisa?. Kau mengatakan padaku bahwa kau tidak punya pilihan lain?" Katanya dengan sarkas. Aku bisa melihat ketajaman dimatanya.

"Y- ya maksud ku-"

"Ada cara lain Lisa! Ada cara lain selain kau harus pergi ke bar! Jangan gunakan kata pilihan sebagai alasan Lisa! Karna aku tidak bisa mentolerirnya!" Katanya mendengus.

Aku terus menelan benjolan di tenggorokanku.

"Hun aku minta maaf~~" aku mencoba untuk menjadi manis padanya.

"Bahkan kau tidak menjawab satu panggilan dan bahkan pesanku!. Kau tidak tau kan betapa cemasnya aku menunggu dirimu?, Menunggu balasan pesan darimu?. Ya bahkan kau tidak perduli soal itu! Kau hanya memikirkan kesenanganmu!" Katanya dengan marah.

"Tapi aku kesana untuk Suga" kataku.

"Aku tau kau kesana untuk menghiburnya kan? Tapi, apa satu panggilanku akan merusak kebersamaan kalian? Aku mengijinkan kau pergi karna aku percaya bahwa kau tidak akan berbohong padaku! Tapi lihat! Apa yang kau lakukan? Bahkan kau sama sekali tidak memperdulikan bagaimana kecemasanku!" Katanya terus menerus tanpa jeda.

Aku mencoba untuk memeluknya dan membuatnya memaafkanku. Namun tidak beruntung bagiku karna dia semakin liar.

Dia melemparkan semua peralatan dapur padaku. Beruntung baginya karna tidak ada asisten rumah tangga kami disana. Dia marah padaku. Aku menopang tanganku untuk menangkis semua serangan Jennie. Namun tetap saja itu akan melukai tanganku yang mulus karna semua yang dilemparkan Jennie berbahan dasar alumunium.

my parents from the star (JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang