54. flashback 4

3.4K 353 5
                                    


Plakk

Jennie jatuh ke soffa ketika dia mendapat tamparan keras di pipinya oleh ayahnya.

Jennie memegang pipinya yang terasa perih. Karna terlalu perih, sampai sampai dia mengeluarkan air matanya.

"Apa yang kamu lakukan Jennie! Kau bertindak tanpa berfikir panjang huh!" Bentak sang ayah.

Jennie bangkit dan duduk diatas soffa. Doa berusaha setenang mungkin menghadapi ayahnya.

"Aku sudah memikirkannya! Dan keputusanku sudah bulat ketika aku melakukannya!" Kata Jennie.

"Kau tidak pernah berfikir bahaya apa yang akan mengancam kita Jennie Kim!. Kau tau? Kita akan hancur!" Kata ayahnya mulai frustasi.

"Kita? Huh!" Jennie mendecih memutar bola matanya.

"Kurasa kau hanya takut kehilangan perusahaanmu!" Kata Jennie.

"Apa yang kau katakan?" Ayahnya menatap terkejut anaknya.

Jennie mendengus dan memutar bola matanya. "ayolah dad! Aku tau kenapa kau tiba tiba ingin menjodohkan ku dengannya. Karna kau takut perusahaanmu akan hancur kan? Karna taehyung mengancam mu!" Kata Jennie.

Mata ayah Jennie membulat sebesar bola kasti. Dia menelan ludahnya berkali kali.

"Dad! Bagaimana mungkin kau bisa melakukan ini padaku?! Kau mengorbankan kebahagiaan anakmu hanya karna kau takut kehilangan hartamu?" Kata Jennie tak percaya.

"Jennie! Kau tidak mengerti!. Mereka akan membahayakan kita Jennie! Kau harus tau siapa itu Kim taehyung!" Kata ayahnya.

"Aku tau! Aku tau siapa dia! Seseorang memberitahuku bahwa dia juga mengancam keselamatan mu!. Ayolah dad! Untuk apa kau takut! Dia bukan tuhan yang akan menentukan kematian!. Kita bisa!, Kita bisa melawannya!" Kata jennie menangis.

Ayahnya diam dan tak berkutik. Dia menundukkan wajahnya. Dia rasa Jennie benar, Kim taehyung memang berbahaya tapi dia bukan tuhan yang akan menentukan kematiannya.

Jennie menghampiri ayahnya dan menatap mata ayahnya dengan tulus. Jennie menangkup pipi ayahnya agar ayahnya mau menatapnya.

"Dad! Aku yakin kita bisa melawannya! Lagipula kau tidak sendirian! Ada aku, Lisa dan yang lainnya. Aku yakin Lisa akan melindungi kita" kata Jennie.

Ayahnya terdiam. Dia tak mampu berkata kata sekarang. Disatu sisi, dia harus menyelamatkan keluarganya, tapi satu sisi lain dia tidak ingin melihat anaknya tidak bahagia.

------------------------

Jennie baru saja akan pergi kesekolahnya. Hari ini dia akan pergi sendiri, karna dia menginginkan untuk pergi sendiri.

Sebelum Jennie masuk kedalam taksi, tiba tiba seseorang membekap mulutnya dan menariknya untuk masuk kedalam mobil.

"Uummmm ummm" Jennie berusaha untuk berteriak tapi orang itu tidak melepaskan tangannya.

Jennie memukul tangan orang itu sangat keras, tapi itu tidak berhasil. Justru dia malah sudah berada didalam mobil.

Jennie sudah kehilangan kendali. Dia sudah kehabisan nafas dan akhirnya dia pingsan.

Orang itu membawa Jennie ke sebuah ruangan private. Dan menaruh Jennie diatas kasur dengan keadaan yang lemah. Tapi sebelum dia keluar, tidak lupa dia mengikatnya. Dia mengikat kaki, tangan bahkan mulutnya disumpal agar tidak berteriak.

Sebelum meninggalkannya, dia memotretnya dan mengirimkannya pada seseorang.

-----------------

Lisa baru saja tiba disekolahnya, dia sudah menghubungi Jennie berkali kali tapi tetap tidak ada jawaban. Dia benar benar khawatir pada kekasihnya itu.

my parents from the star (JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang