1
2
3
Let's read my story'
.
.
.Lisa POV
"Saya sangat suka ini".
Sekarang aku sedanh menjalankan meeting bersama client ku. Tapi bukan di perusahaan melainkan di sebuah restoran. Ya, karna ini sudah jam makan siang jadi kami memutuskan untuk meeting sambil makan siang.
Restoran ini tidak begitu ramai. Hanya beberapa orang elit yang bisa makan disini. Sebuah restoran mahal di pusat kota.
"Kalau begitu aku akan menyuruh sekretarisku untuk membuatkan kontraknya" kataku.
"Ya aku sudah tidak sabar untuk bekerja sama dengan mu Mrs manoban" katanya.
Aku tersenyum kemudian menyesap kopi ku.
Setelah lebih dari dua jam kami meeting, akhirnya ini selesai juga.
Dia menjabat tanganku terlebih dahulu sebelum pamit untuk pulang. Aku juga harus buru buru kembali ke perusahaan mengingat ada pekerjaan lain yang harus aku kerjakan. karna aku tidak ingin melewatkan makan malam bersama istri dan anakku, jadi aku harus segera menyelesaikannya.
Aku pergi meeting bersama kai. Dia skretarisku yang selalu setia mendampingiku.
Aku dan kai berjalan menuju mobil kami. Namun sebelum aku masuk ke dalam mobil aku dikejutkan oleh sebuah pemandangan yang membuat hatiku terenyuh.
Aku berhenti melangkah dan menatapnya cukup lama.
"Ada apa ma'am?" Tanya KAI ketika dia menyadari bahwa aku sedang memperhatikan sesuatu.
Aku tidak menjawab kai dan masih menatap itu. Aku berjalan untuk menghampirinya. Dan ketika aku sampai, aku menatapnya dengan rasa kasihan. Dia belum menyadariku hingga aku memanggilnya.
"Taeyang...."
.
.
.Nanon POV
Aku masih disini, dikamarku. Tidak Akan melakukan apapun karna mommy melarangku untuk melakukan apapun. Aku duduk bersandar di atas kasurku dengan gitar yang berada di pangkuanku. Aku merasa sangat bosan, dan ingin sekali pergi kesekolah. Tapi tentu saja aku tidak bisa karna aku masih sakit jadi mommy melarangku untuk pergi.
Aku menjentikkan jemariku di senar gitar. Entah lagu apa yang yang aku mainkan karna pikiran ku pun tidak ada disana.
Sesuatu menganggu pikiran ku. Apa lagi jika bukan tentang gadis itu. Gadis itu benar benar berkamuflase didalam fikiran ku.
Aku merasa tidak enak karna aku mengatakan hal kasar padanya. Bagaimana dengan perasaannya?, Apa dia tersinggung?.
Ini benar benar mengangguku. Harusnya aku tidak perlu memikirkannya. Tapi tetap saja, semakin aku berusaha untuk membiarkannya, semakin aku tetap memikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my parents from the star (JENLISA)
Fiksi Penggemarmemiliki anak yang menginjak usia remaja memanglah merepotkan bagi orang tua manapun. dimana kalian harus mengerti situasi anak kalian sendiri. Jennie Kim manoban dan lalisa manoban adalah orang tua dari seorang remaja perempuan bernama nanon Kim ma...