7. sisi lembut nanon

7.8K 721 18
                                    

1

2

3

Let's read my story'.

.
.
.

Lisa POV.

Aku menatap nanon dengan kesal. Pasalnya dia seperti mengendalikan ku dan juga Jennie.

Seperti apa apaan ini! Dia tidak setuju jika aku dan Jennie melakukan IVF. Dia memberi pilihan jika dia setuju untuk sekolah maka tidak akan ada IVF.

"Kenapa kau tidak setuju?" Tanya Jennie padanya.

"Tidak apa apa" katanya masih fokus dengan makanannya.

"Ouh aku tau! Atau jangan jangan kau merasa cemburu dan takut jika kami tidak memiliki waktu lagi dengan mu kan " kataku menggodanya.

Kemudian kulihat wajahnya mengukir smirk kecil disudut bibirnya. Dia seperti menertawakan ucapanku.

"Yah! Apa yang sedang kau tertawakan!" Tanyaku kesal karna dia menertawakan ku dengan jahat.

Lihat! Dia seperti psikopat!.

"Kau lucu dada!" Katanya masih menahan tawanya.

Aku mengerutkan dahi ku tidak mengerti apa yang dia katakan. Katanya aku lucu? Padahal aku sedang menggodanya bukan untuk membuat lelucon.

"Apa yang lucu?" Tanyaku lagi.

Kulihat dia menghelakan nafasnya. "Tidak ada bayi dirumah ini saja aku kekurangan waktu kalian. Jadi, itu bukan masalah bagiku!" Ujarnya menyeringai.

Aku dan Jennie saling menatap satu sama lain. Ku lihat Jennie meneguk ludahnya samar.

Ucapan santai nanon barusan berhasil membuatku tertampar. Ku tau, padahal dia mengucapkannya dengan santai namun banyak tekanan dan arti didalamnya.

"Yah! Kenapa kalian jadi diam?. Sudah lah! Jangan pikirkan perkataan ku tadi!" Katanya menatap kami.

"Ayolah mom dad!. Kalian tidak perlu serius menanggapinya!. Alasan sebenarnya aku tidak setuju kalian memiliki bayi lagi? Karna bayi itu berisik! Dan aku tidak suka kebisingan! Kau tau? Itu menganggu waktu tidur ku! Mereka merepotkan!"

"Yah! Jadi karna itu kau tidak mengijinkan kami memiliki bayi lagi?" Tanyaku.

"Ya! Untuk apapun alasan mu aku tidak ingin ada bayi lagi dirumah ini okey?"

"Tapi aku ingin!" Ujarku memaksa.

"Akan ku buang ke laut bayi itu"

"Yah! Dia adikmu dan kau ingin membuangnya?!"

"Sudah ku bilang aku tidak ingin ada bayi! Dasar Lucifer!"

"Yah! Dasar anak durhaka! Kau mengatai dadamu Lucifer!" Ujarku melempar tisu padanya.

"Memang kau Lucifer" ujarnya mengejekku.

"Lihat saja! Akan ada bayi dirumah ini!" Ujarku terus kembali menggodanya.

Kemudian ku lihat dia menyipitkan kedua bola matanya padaku.

my parents from the star (JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang