82. 09:00 pm

3.7K 333 11
                                    

1

2

3

Let's read story'

.
.
.

Nanon POV

Pagi ini kota soul tengah diguyur hujan. Pagi yang dingin untuk semua orang. Untungnya aku mendapat libur dari sekolah setelah pembagian nilai akhir semester sekolah. Kurasa dada juga tidak pergi kekantor, karna aku melihat mobilnya masih terparkir di garasi rumah kami.

Aku memakai pakaian hangat pagi ini, sweater dan celana training panjang sudah cukup menghangatkan pagiku. Untuk pagi yang dingin ini aku awali dengan bermain PS dikamar. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain bermain PS.

"Bosan!" Gumamku menggaruk rambutku yang tak gatal.

Aku menghembuskan nafasku kemudian menyandarkan kepalaku di kasur, karna kebetulan aku duduk dibawah seperti biasanya.

Kemudian mataku mengelilingi setiap sudut kamar Ku. Apa yang akan aku lakukan dua Minggu kedepan selama masa libur sekolahku?. Harusnya aku tidak bingung, mengingat dulu aku sering menghabiskan waktuku dirumah. Tapi entah kenapa seolah aku mulai terbiasa berkegiatan diluar aku jadi tidak betah dirumah.

Aku mengingat sesuatu yang kembali memukul ingatanku. Ya itu tentang Beby. Gadisku yang aku cintai kini telah mengambil keputusan untuk meninggalkanku. Dia memutuskannya tanpa memberitahu alasan yang jelas padaku. Aku tau... Aku tidak memiliki hak apapun karna kami tidak memiliki hubungan yang resmi, tapi tentu saja aku butuh tau juga alasannya. Toh juga dia memberikanku harapan.

Aku berjalan ke meja belajarku untuk mengambil ponselku yang aku sengaja letakkan disana. Aku mencari nomer Beby untuk menghubunginya. Aku menelponnya tapi dia tidak mengangkatnya. Apa dia benar benar serius akan menjauhi ku?.
Aku kembali menelponnya tapi sekarang, ponselnya berada di luar jangkauan. Oh shit! Dia benar serius. Aku mengiriminya beberapa pesan, berharap dia akan membalasnya tapi tidak! Pesan chatnya tak aktif. Apa aku harus pergi apartementnya secara langsung? Untuk mengetahui segalanya?. Kurasa itu perlu. Tapi aku melihat keluar jendela dan hujan semakin lebat. kurasa aku harus menunggu sampai hujan berhenti dulu baru aku akan ke apartemennya.

Aku meletakkan ponselku lagi di atas meja. Mataku tertuju pada tumpukan buku di deretan rak buku meja belajarku. Aku mengambil salah satu buku komik yang dulu sering aku baca kala aku merasa bosan. Saat aku menariknya, buku lain berjatuhan yang membuat itu berantakan. Aku memungutinya satu persatu hingga mataku tertuju pada satu buku. Aku mengambilnya dan ya... Itu buku catatanku.

Buku catatan yang dulu pernah menemaniku saat aku juga merasa bosan, sedih ataupun marah. Ya semua perasaanku ku tumpahkan disana. Aku menyimpan buku buku yang lainnya kembali ke rak buku dan mulai mengambil buku catatanku untuk melihat isinya. Bukunya sudah mulai berdebu karna sudah cukup lama aku tidak menyentuhnya. Aku membersihkan debunya menggunakan tanganku dan mulai membuka lembaran pertamanya.

Aku tersenyum kala aku melihat tulisanku yang masih berantakan, karna itu adalah tulisan pertamaku pada saat aku berusia enam tahun dimana aku baru saja bisa menulis kata kata. Lucu! Aku terkekeh.

Aku kembali membuka lembaran lembaran berikutnya. Aku terkekeh geli ketika aku membaca tulisanku sendiri.

Nanon sayang mommy dan dada

my parents from the star (JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang