1
2
3
Let's go to read my story'
.
.
.Jennie POV
Sudah sejak pagi aku disini, berkutik di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk keluargaku. Ya aku melakukannya sendiri, memasak untuk sarapan pagi kami.
Meskipun kami memiliki pembantu rumah tangga, tapi aku tidak ingin melepaskan tanggung jawab ku sebagai seorang istri dan ibu.
Sekarang sudah pukul 6 pagi, aku dan Lisa harus pergi kekantor. Tapi aku dan Lisa masih harus menyempatkan waktu untuk sarapan pagi bersama putri kami.
Aku masih terpikirkan oleh kejadian yang semalam, dimana kami melupakan makan malam bersama putri kami. Aku tau dia pasti kecewa dan marah pada kami, dan aku akan menerima konsekuensinya jika dia marah.
Saat aku sibuk menyiapkan sarapan pagi kami. Aku merasakan sesuatu yang melingkari pinggangku.
"Morning hun".
Ya itu Lisa. Istriku. Dia sudah berada di sini karna kita akan sarapan bersama. Dia sudah rapih menggunakan setelan jas dan kemeja putihnya. Dia sangat berwibawa menggunakan itu.
"Morning to hun" ujar ku kemudian membalikkan tubuhku dan mengecup bibir tebalnya.
"Bisakah kau membangunkan nanon agar kita bisa sarapan bersama?" Ujar ku sambil melanjutkan aktifitas ku.
"Tentu saja hun" ujarnya kemudian melepaskan pelukannya.
Kemudian aku melihat Lisa berjalan menaiki tangga menuju kamar anak kami.
Ya anak kami!. Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kami memiliki putri.
Putri yang sudah menginjak usia remaja. Dimana sekarang usianya sudah menginjak 14 tahun.
Aku memiliki putri ku disaat usia ku masih 17 tahun.
Kejadian panjang yang membuat aku dan Lisa bersama dan memutuskan untuk memiliki seorang bayi pada saat itu. Itu adalah momen bahagiaku, dimana aku bisa bersama Lisa dan mendapatkan nanon disisiku.
Tapi terkadang aku merasa sangat bodoh, karna setelah usianya menginjak 5 tahun, aku memutuskan untuk kembali bekerja. Dan semenjak saat itu pula aku disibukkan dengan pekerjaan dikantor yang membuat aku mengesampingkan urusan nanon.
Sungguh menyedihkan bukan aku sebagai ibu?.
.
.
.Lisa POV
Aku membuka knop pintu kamar putri semata wayangku. Istriku menyuruhku untuk membangunkannya agar kita bisa sarapan bersama.
Ya itulah ritual kelurga kami setiap harinya. Karna aku dan Jennie sepanjang hari berada dikantor, jadi aku dan Jennie lebih jarang bertatap muka dengan putri kami nanon. Hanya dengan sarapan dan makan malam kami bertemu. Itu sebabnya kami tidak ingin melewatkan momen ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
my parents from the star (JENLISA)
Fanficmemiliki anak yang menginjak usia remaja memanglah merepotkan bagi orang tua manapun. dimana kalian harus mengerti situasi anak kalian sendiri. Jennie Kim manoban dan lalisa manoban adalah orang tua dari seorang remaja perempuan bernama nanon Kim ma...