25. Gift

5.1K 474 4
                                    

1

2

3

.
.
.

Nanon POV

Keesokan harinya

Aku melangkahkan kaki ku di koridor sekolah. Seperti biasa, semua masih menatapku dengan tatapan yang mengidolakan ku. Aku memutar kedua bola mataku, setiap kali mereka menggodaku. Aku benar benar risih, saat mereka menatapku Seperti itu, seolah aku adalah idola. Aku tidak ingin seperti itu.

Aku masuk ke dalam kelasku, dan melihat semua orang masih sibuk dengan urusan mereka. Namun saat mata mereka menemui ku, kesibukan mereka di tinggalkan dan sibuk memperhatikan ku.

Aku menghela nafasku dan lebih memilih berjalan menuju kursiku saja.

Belum sempat aku duduk di kursi ku. aku melihat banyak tumpukan coklat, permen, dan Snack lainnya di atas mejaku. Aku mengerutkan dahiku bingung, siapa yang menaruh semua ini diatas mejaku tanpa meminta ijinku. Yang ku tahu, aku tidak memesan apapun. Jadi? Ku pikir itu bukan milikku.

"Nanon~~" panggil seseorang di belakangku.

Itu sooya. Dia menghampiriku dan berdiri di sampingku menatapku.

"Sooya! Apa kau tau siapa yang menaruh semua ini di atas mejaku?" Tanyaku padanya dengan dahi yang berkerut.

Ku dengar dia terkekeh di sebelahku.

"Itu dari penggemarmu bodoh!" Katanya menyentil hidungku.

"A- apa? Apa maksudmu?" Tanyaku terkejut.

"Yah! Nanon!. Kau lupa bahwa kau sekarang sudah memiliki banyak penggemar?" Katanya.

"Tapi haruskah sampai melakukan ini?" Tanyaku tidak percaya dan merentangkan tanganku seolah menyerahkan semuanya.

Sooya mengangkat bahunya. Aku memutar kedua bola mataku dan menyingkirkan semua makanan di atas mejaku dengan kasar.

"Yah! kenapa kau membuangnya begitu saja nanon?!" Tanyanya dengan sarkas.

"Itu tidak penting!" Kataku kemudian aku menaruh tas ku di atas meja dan duduk di kursiku.

Ku lihat sooya memunguti semua Snack yang ku buang ke bawah tadi.

"Jika kau tidak mau! Lebih baik kau berikan padaku!" Katanya sambil memunguti Snack Snack itu.

Aku tidak memperdulikan celotehnya dan lebih membiarkannya. Aku merabah kolong mejaku dan ku lihat masih banyak Snack yang tersimpan disana dan beberapa bunga juga surat surat romantis yang dikirimkan untukku.

Hampir mayoritas yang mengirimiku adalah gadis. Aku juga tidak mengerti kenapa para gadis itu lebih menggilai ku dibanding seorang pria. Tapi apapun itu aku tidak perduli.

"Ambil saja semua yang kau inginkan sooya! Karna aku tidak membutuhkannya!" Kataku tidak memperdulikannya.

"Ya ya ya karna kau bisa membelinya bahkan sampai ke pabrik pabriknya" ujar sooya memutar kedua bola matanya.

my parents from the star (JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang