HAPPY READING
.
.
.Pertandingan Basket
"Seandainya cinta dapat menaklukan segalanya, maka luka jauh mematikan untuk memusnahkan segalanya."
Hari ini adalah hari paling sial bagi siswa SMP Antariksa, salah satunya yaitu Kisya. Gara-gara razia dadakan yang terjadi membuat Kisya dan kedua kawannya harus mendapat hukuman membersihkan WC yang bau busuknya subhanallah sekali. Hanya karena dia kedapatan membawa alat-alat kebersihan, Bu Rani jadi menyuruhnya seperti ini? Memangnya dia cleaning service apa?
"Rese amat, sih, tuh guru idup. Kapan pensiunnya, sih? Udah tua bukannya ibadah, ini malah marah-marah mulu," gerutu Kisya jengkel oleh sikap Bu Rani yang seenak jidat menghukumnya di tempat busuk seperti ini.
"Jalanin aja ya elah, Mom. Daripada BK mulu, bosen," balas Syifa.
"Betul itu," tambah Syahna mengeluarkan suara.
Kisya hanya menghela napas sambil mendelikkan kedua matanya. Kisya membagi tugas dua anak buahnya untuk menyiram bakso-bakso kuning yang mengambang di toilet, sementara dirinya bagian mengepel dan mengharumkan ruangan dengan stella jeruk. Dan bodohnya, Syifa dan Syahna mau saja disuruh hal begituan. Namun, mereka tahu kalau bosnya itu sangat benci dengan yang namanya kebusukan.
"Noh udah bersih. Yuk, ah cabut! Capek gue," keluh Kisya menyeka keringat yang berlinang di dahinya.
"Hah udah aja? Tapi, ini belum bersih, Mom," ujar Syahna memperingati.
"Ya elah cinta kebersihan banget, sih, lo," protes Syifa.
"Bodo amat." Kisya mencak-mencak seraya membanting pel-an itu di sembarang tempat. Kemudian dirinya berlalu begitu saja, diikuti Syifa dan Syahna yang mengekor di belakangnya.
***
Peluit panjang berbunyi saat Bu Nurul sudah berdiri di tengah lapang. Beliau menginstruksi kepada seluruh muridnya yang kedapatan jam pelajaran olahraga dengannya untuk berbaris rapi membentuk saf. Namun, olahraga kali ini sedikit berbeda karena kehadiran kelas 9C, kelas di mana Randi tinggal. Seharusnya kelas 9C kebagian pelajaran jam olahraga besok, tapi mengingat besok adalah hari libur nasional, jadi jam pelajaran olahraga dipindah ke hari ini. Sebab, akan ada tes penting yang akan Bu Nurul berikan pada murid-muridnya ini.
Dua kubu dipisahkan dengan skat jarak satu meter. Barisan 9C dipimpin pemanasan oleh Randi selaku ketua kelas, sedangkan 9D sudah dipimpin Kisya yang mengajukan diri tanpa aba.
Setelah sesi pemanasan selesai, semua siswa kembali merapikan barisannya dan merapatkan bibir mereka ketika Bu Rani berbicara memberi arahan. Rencananya, hari ini akan diadakan tes permainan bola basket tiap timnya. Di mana nilai nanti akan dimasukkan ke dalam rapor untuk tambahan nilai ulangan. Tentu semua siswa harus mengikuti serangkaian agenda hari ini dengan penuh keseriusan.
"Heh, daki sapi! Sopan dikit napa!" teriak Kisya berapi-api. Ia sudah melipat lengan bajunya, membuat sebagian anak malah tertawa melihat kelakuannya.
"Ngakak, jir. Dia kalau kena bola basket kepalanya langsung gepeng kayak kuping domba," balas Nisya ngakak di tempat. Gadis itu tadi melempar bola basket, dan hebatnya mendarat dengan sempurna di kepala Kisya walau dari jarak jauh.
Kisya menggerutu sebal. Beruntung, Syahna dapat menangkap bola basket yang Nisya lempar hingga tidak menggelinding ke lapang sebelah. Kalau sampai itu terjadi, lenyap sudah nyawa mereka oleh guru-guru yang tengah melaksanakan edukasi untuk persiapan upacara peringatan hari guru besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKISYA [END] ✓
Teen FictionBersaing sama musuh❎ Bersaing sama kembaran sendiri✅ "Tidak ada kata menyerah sebelum ada yang kalah." Begitulah semboyan Inbreeding dalam kisah ini. Bagi dua gadis kembar bernama Nisya Raina Sahda dan Kisya Raiqana Sahida, persaingan serta pertarun...