'Santai'

1.6K 79 3
                                    

Hi 👋🏼

Don't forget to vote guys 😊

Pastikan untuk vote semua chapter yang kalian baca

Share supaya banyak yang baca,oke 👍🏼

Warning ⚠️

Story ini murni imajinasi aku sendiri

°°°°°
°°°°
°°°
°°
Happy Reading

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Raina kembali ke kamarnya,ia memutuskan untuk beristirahat saja hari ini mungkin besok dirinya akan mempersiapkan diri serta proposal skripsinya untuk seminar nanti.

"Mending aku nonton daripada diem ga jelas,"ujar Raina kemudian beranjak pergi dari kasurnya mengambil laptop yang ada dimeja belajar.

Kembali naik ke tempat tidur dan meletakan laptop diatas bantal yang berada dipangkuannya.

"Nonton horor aja deh udah lama juga,"ujarnya lalu mengetikan sebuah judul film horor disalah satu website khusus kumpulan film horor.

Mengklik salah satu judul yang ada disana lalu memakai headpone nya agar pendengarannya hanya fokus pada film yang ia tonton.

Ditemani beberapa snack yang masih utuh belum dibuka sama sekali,sisa persediaannya saat mengerjakan skripsinya yang baru ia beli minggu kemarin.

Film yang berdurasi hampir tiga jam itupun tamat,Raina langsung mencharger laptopnya karena tepat bersamaan film yang ditontonnya selesai baterai benda itupun low.

Setelah memastikan lampu indikator pertanda baterai sedang mengisi menyala,Raina melangkahkan kakinya menuju tempat tidur lalu merebahkan dirinya,membuka handphonenya sebentar membalas beberapa pesan yang masuk.

"Tumben grup sepi,mereka lagi fokus ngerjain skripsi kali yah."ujar Raina melihat grup bersama dua sahabatnya sangat sepi tidak ada pesan masuk satupun disana.

Setelah itu melihat beberapa story Whatapps juga membuka aplikasi berlogo kamera sebentar melihat beberapa story followingnya disana.

Beberapa menit kemudian rasa kantuk mulai menyerang mata Raina,sekarang matanya terasa berat untuk tetap terbuka,iapun terlelap memasuki alam mimpinya.

Walaupun ini baru jam tujuh ia sudah tertidur.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Agra pov on

Sepulang Agra dari masjid karena masjidnya tak jauh dari rumah,lelaki itu terbiasa berjalan kaki bersama Didi-supir pribadinya.

Baru sampai depan pintu masuk terdengar begitu nyaring suara tangisan dari dalam rumah keluarga Dewantara.

Agra sudah terbiasa disambut oleh tangisan Annara seperti ini,ia langsung berlari ke arah sumber suara yaitu kamar orang tuanya.

Tepat saat pintu terbuka,terlihatlah Annara tengah menendang nendang guling disisinya hingga guling itupun terjatuh,Agra mengambilnya.

"Princess papah kok nangis terus sih,nendang gulingnya kuat banget kasian gulingnya nangis."ujar Agra membawa Annara ke pangkuannya.

Tangis balita itu memudar,matanya berkaca kaca melihat wajah Agra.

Lelaki itu mengambil guling dengan tangan kirinya lalu memasang ekspresi sedih "Anna jahat aku kan nemenin kamu disini malah ditendang sampe jatuh lagi,"ujar Agra menggerak gerakkan guling kecil itu dengan suara yang ia buat.

AGRAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang