'Engagement or Wedding?'

934 53 0
                                    

Hi 👋🏼

Don't forget to vote guys 😊

Pastikan untuk vote semua chapter yang kalian baca

Share supaya banyak yang baca,oke 👍🏼

°°°°°
°°°°
°°°
°°
Happy Reading

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Malam ini Agra dan keluarganya mengunjungi kediaman keluarga Raina dengan maksud ingin membahas kemajuan hubungan anak mereka setelah lamaran hari lalu.Agra telah memberitahu Raina perihal ini siang tadi melalui panggilan vidio rutin mereka disaat makan siang dikantornya masing masing.

Tok tok tok....
Suara ketukan pintu disalah satu kamar yang berada dilantai dua rumah bernuansa putih membuat penghuni didalamnya yang tengah membereskan meja rias menghentikan aktivitasnya berjalan ke arah pintu tanpa bertanya terlebih dahulu,karena pelaku telah menyebutkan maksudnya.

"Mereka udah nyampe mba?"ujar Raina pada Yeni yang berdiri didepan pintu kamarnya dengan keranjang berisi pakaian yang telah siap dimasukkan kedalam lemari.

"Sudah non baru dateng,"ujar Yeni,Raina pun mengangguk dan membukakan pintu lebih lebar saat menyadari apa yang dibawa Yeni.

"Permisi non,"ujar Yeni sebelum melangkahkan kakinya masuk.

Bukannya keluar,Raina malah mengikuti Yeni untuk kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda.Yeni yang menyadari kehadiran Raina masih disana pun menghentikan langkahnya.

"Non kesana aja itu biar nanti mba yang beresin,"ujar Yeni.

"Gapapa mba dikit lagi beres kok,"ujar Raina seraya tersenyum dan mulai menyentuh beberapa skincare serta alat make upnya disana.

Melihat itu Yeni kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang wardrobe Raina karena keranjang pakaian yang dibawanya saat ini semuanya berisi pakaian Raina.

Setelah meja riasnya itu terlihat rapih,Raina menghampiri Yeni yang masih menata pakaiannya ia pamit keluar terlebih dahulu.

"Iya silakan non mba juga sebentar lagi selesai,"

"Santai aja mba ga usah buru buru gitu,"ujar Raina terkekeh melihat Yeni seperti mempercepat pekerjaannya.

"Ga enak non nya keluar mba disini sendirian,"ujar Yeni juga terkekeh.

"Raina percaya kok sama mba ga mungkin ngelakuin yang ngga ngga kan disini lagian ga ada barang berharga dikamar ini,"ujar Raina merangkul bahu Yeni,membuat perempuan paruhbaya itu tersenyum padanya.

"Terimakasih non atas kepercayaannya,"ujar Yeni seraya tersenyum menatap Raina yang masih menyandarkan tangan dibahunya.

"Aku kesana ya mba,"pamit Raina sekali lagi.

"Iya non,"ujar Yeni.

Sebelum benar benar keluar,Raina merapihkan penampilan terlebih dahulu menyisir sebentar surai panjang yang hampir menyentuh pinganggnya dan memoleskan sedikit lip balm agar tidak terlalu pucat.

Ia mulai melangkahkan kakinya keluar dari sana menuruni anak tangga menuju ke ruang tamu,sampai disana Raina menyalami kedua orangtua Agra dan baru menyadari tidak ada kehadiran Agra disana.Raina mengedarkan pandangannya membuat Tiara yang melihatnya tersenyum.

"Agra diluar lagi nerima telfon,"ujar Tiara seraya tersenyum sontak membuat Raina menoleh padanya.

Astri pun ikut tersenyum mendengar apa yang dikatakan Tiara dengan mata mereka yang saling menatap sedangkan Raina yang kini merasa malu mengalihkan pandangannya pada Annara membujuk bayi itu agar mau digendong olehnya,seperti biasa tanpa drama Annara yang semula ada digendongan Astri kini telah berada digendongan Raina.

AGRAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang