'Memastikan'

1.7K 89 0
                                    

Hi 👋🏼

Don't forget to vote guys 😊

Pastikan untuk vote semua chapter yang kalian baca

Share supaya banyak yang baca,oke 👍🏼

Warning ⚠️

Story ini murni imajinasi aku sendiri

°°°°°
°°°°
°°°
°°
Happy Reading

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Adi mematikan lampu kamar Raina lalu keluar dari sana,Raina menitikan air matanya lagi dan membuka matanya mengusap jejak air mata itu.

"Terimakasih pah selalu mengerti perasaan Raina,"ujar Raina dalam hati tak terasa air mata itu meluncur perlahan

Tak lama setelah itu iapun terlelap menuju alam mimpinya.

Keesokan harinya Raina tidak ikut sarapan seperti biasa dengan orangtuanya bukan karena masalah semalam tetapi karena ia masih tidur.

"Papah berangkat ya mah,"ujar Adi menerima tas kerjanya dari istrinya

"Iya pah,"ujar Tiara seraya mencium tangan suaminya

"Jangan bicarain yang kemarin dulu sama Raina ya mah,"pesan Adi

Tiara mengangguk kemudian Adi mencium lama kening istrinya.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"jawab Tiara seraya tersenyum.

Setelah melihat mobil yang digunakan Adi tidak terlihat lagi oleh pandangannya,Tiara melangkahkan kakinya menuju kamar Raina.

Membuka pintu yang ternyata tidak terkunci didalam padahal ia sudah memegang kunci cadangan,karena biasanya anak itu kalau sedang marah suka mengurung diri sendiri dikamarnya hingga pagi hari jika ada masalah dimalam harinya,tetapi kalau masalahnya terjadi disiang hari atau paginya ia bisa mengurung diri seharian,tanpa nerima makanan yang dibawakan oleh Tiara maupun mba Yeni.

Itu ia lakukan jika tidak ada keperluan ke kampusnya,sedangkan kalau ada keperluan gadis itu tak akan pulang saat malam tiba,dan memilih berdiam diri di kost Thalia atau Sabrina.

Tiara berjalan masuk dan melihat gadis itu masih terlelap meringkuk dengan bantal dipelukannya,menyembunyikan wajahnya dengan selimut yang sudah berantakan karena semalam Raina susah tidur.

Setelah melihat anak gadisnya masih tidur Tiara mengeserkan tirai yang menjulur sampai ke lantai sebagai penutup jendela agar cahaya matahari masuk.

Perlahan Raina membuka matanya karena merasa silau dengan cahaya yang menyinari tepat diwajahnya,posisi tidurnya menghadap ke arah jendela.

"Ga ke kampus?"tanya Tiara menghampiri Raina yang masih memeluk bantalnya mengerjap ngerjapkan matanya.

"Ngga mah kan sekarang hari minggu,"ujar Raina dengan suara khas bangun tidur.

"Maksudnya organisasi kamu,gimana?"

"Raina udah ijin semalem ga akan ke kampus dulu untuk dua hari kedepan mungkin rabu nanti ke kampusnya,"jawab Raina seraya bangun dari tidurnya mengambil jedainya yang ia simpan di nakas tepat disisi tempat ia tidur.

Merapihkan rambutnya ia gulung keatas lalu dipakaikan jedai agar tidak menyulitkannya nanti saat ia mandi.

"Ya sudah mamah keluar yah abis mandi langsung makan udah siang kamu belum sarapan,"ujar Tiara melihat Raina mengambil pakaian yang akan ia pakai setelah mandi nanti.

AGRAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang