'Silaturahmi'

809 44 1
                                        

Hi 👋🏼

Don't forget to vote guys 😊

Pastikan untuk vote semua chapter yang kalian baca

Notif vote dari kalian mood booster banget buat aku hehe

Share supaya banyak yang baca,oke 👍🏼

Bantu ramaikan capcut aku yuk
capcut id:sun2377

°°°°°
°°°°
°°°
°°
Happy Reading

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Seperti biasa Agra membukakan pintu samping kemudi untuk Raina,lalu berjalan ke arah tempat kemudi bersiap melajukan mobilnya dan menekan klakson tepat sebelum keluar gerbang berpamitan dengan para satpam disana.

"Rumahnya jauh?"

"Ga tau,"

"Kok ga tau?"

"Belum pernah kesana,"

"Terus sekarang gimana?"

"Kamu tau sharelock kan?"

"Tau lah,"

"Nah itu,"

Keheningan pun terjadi,Agra yang memfokuskan diri pada jalanan dan Raina yang menikmati angin malam dengan kaca pintu mobil terbuka sepenuhnya.

"Belum tentu orang itu mau jodohin pak Agra sama anaknya,"ujar Raina saat tiba tiba teringat alasan Agra mengajaknya.

"So tau kamu,"sahut Agra tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ya siapa tau.... dia cuman mau kalian bisnis bareng gitu,"ujar Raina sedikit menggantungkan kalimatnya menatap lekat lelaki disampingnya yang tengah fokus melajukan mobil.

"Saya udah hafal niat ibu ibu,"ujar Agra melirik sekilas perempuan disampingnya.

"Terus buat apa sekarang ngajak aku?"

"Ngenalin kamu lah biar dia ga ngelanjutin niatnya,"

"Harusnya pak Agra sendiri aja siapa tau mba itu lebih cantik dari aku,"

"Mau dia lebih apapun dari kamu ga akan bisa gantiin posisi kamu dihati aku,"

"Gombal,"

"Ga ada gombal ya diusia segini,"

"Usia tua maksudnya?"ujar Raina seraya terkekeh membuat Agra meliriknya sinis.

"Puas banget ya ketawanya,"ujar Agra dengan nada julidnya.

"Iya dong akhirnya pak Agra ngakuin dirinya tua,"ujar Raina tak kalah julidnya.

"Dewasa ya bukan tua,"ujar Agra tak terima dirinya disebut tua.

"Masa umur tiga puluh dewasa terus apa kabar dengan saya yang dua puluh dua? Apakah saya remaja?"

"Anak anak,"

"Masa orang dewasa mau sama anak anak si,"ujar Raina seraya terkekeh membuat Agra meliriknya dengan sinis.

"Saya belum tiga puluh kalo kamu belum tau,"ujar Agra mulai kesal.

"Berapa?"

"Dua sembilan,"

"Sama aja cuman kurang satu,"

"Enak aja ya beda lah satu tahun itu lama,"ujar Agra semakin kesal mendengar perkataan Raina seperti itu.

"Bulan apa lahirnya?"tanya Raina dengan nada tak niatnya.

AGRAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang