Story by Vitaauliaazahraa
Hi 👋🏼
Follow author dulu yu sebelum menambahkan cerita ini kedalam reading list kalian
Don't forget to vote setiap chapter yang kalian baca
Share supaya banyak yang baca,oke 👍🏼
Warning ⚠️
Hasil imajinasi aku sendiri...
Maaf kalo ngebosenin,lagi lagi setiap nulis ada aja ide baru diluar rencana jadi gini deh
Chapter Graduation day kemarin tadinya mau buat satu aja tapi malah kepanjangan dan seperti biasa karena ga buat catetan alur cerita gitu
Intinya cerita ini mengalir begitu aja ga sesuai dengan keinginan awal aku nulis,banyak kejadian yang tiba tiba ada dipikiran terus aku tulis membuat cerita ini jadi banyak chapternya
Semoga kalian ga bosen ya baca sampe end dan selalu vote setiap chapter yang kalian baca,Oke?
Thank you
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Semuanya telah sampai direstoran yang telah dibooking oleh keluarga Adinata,empat keluarga yang terdiri dari keluarga Raina,Agra,Sabrina juga Thalia mulai melangkahkan kakinya memasuki area restoran kecuali Agra dan Raina yang masih belum kelihatan disini.
Karena satu restoran ini telah dibooking oleh Adi dihari spesial putri satu satunya ini,tak ada orang lain elain empat keluarga itu mereka berkumpul bersama keluarga masing masing dimeja yang berbeda kecuali keluarga Agra dan Raina menempati meja yang sama.
Sementara diluar BMW X6 hitam mulai memasuki area restoran,Agra memarkirkan mobilnya disamping mobil orangtuanya mematikan mesin mobil lalu membuka seatbeltnya bersiap keluar bergabung dengan keluarganya disana tanpa berkata apapun pada manusia disampingnya Agra keluar begitu saja.
Tetapi menyadari Raina tak ikut keluar dan masih terdiam ditempatnya dengan handphone ditangannya Agra pun melangkahkan kakinya ke arah pintu dimana Raina duduk lalu membukakanya.
"Ayo,"ujar Agra seraya mengulurkan satu tangannya pada Raina sedangkan tangan lainnya masih bertengger dipintu.
Raina melirik uluran tangan Agra sekilas tanpa berniat membalasnya ia memasukkan handphonenya kedalam tas selempang yang berada dipangkuannya.
"Saya ganti baju dulu ya pak di toilet ini sebentar kok sepuluh menit janji,"ujar Raina seraya mengangkat jari kelingkingnya diakhir kalimat.
Tanpa mengatakan apa apa,Agra menarik tangan Raina perlahan tetapi Raina melepaskan tangan yang menariknya dengan tatapan tajam.
"Kenapa saya ga boleh ganti baju?!"tanya Raina membuat Agra terdiam.
"Foto?"lanjutnya seraya terkekeh.
"Pake baju apa aja juga bagus kok pak,"
"Nanti kamu tau sendiri,"ujar Agra semakin membuat Raina bingung.