'Impian'

780 40 0
                                    

Ada yang masih nungguin ga si?

Maaf ya kalo ngebosenin tapi tenang aja bentar lagi tamat kok hehe

Happy Reading 🥳

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Kamis lalu Raina mendapat email yang menyatakan bahwa dirinya lulus interview dan diterima sebagai staff manajer pemasaran,ia bekerja dibagian pemasaran dibawah pimpinan seorang manajer pemasaran.

Hari senin ini hari pertama Raina berstatus sebagai staff disebuah perusahaan multinasional yang ada di ibu kota Indonesia tercinta ini,ia sangat excited menunggu hari ini tiba.

Gadis dengan balutan kemeja broken white lengan pendek luaran blazer dusty pink dipadukan dengan rok hitam selutut yang melekat pas ditubuh idealnya melangkah dengan pantopel hitam sedikit hak agar dirinya terlihat sedikit tinggi dari aslinya berjalan keluar dari kamarnya menuruni anak tangga menuju ruang makan bergabung dengan kedua orangtuanya yang telah bersiap menyantap sarapannya pagi ini.

"Pagi ma pa,"sapa Raina dengan ekspresi ceria nya.

"Pagi,"sahut Tiara dan Adi bersamaan.

Seperti biasa Raina menempati kursi disamping kiri papanya yang berhadapan dengan mamanya yang duduk disamping kanan Adi,mereka mulai menyantap sarapan paginya hanya ada suara dentingan alat makan menemani suasana ruang makan setiap paginya.

Beberapa menit kemudian mereka pun mengakhiri sarapannya dengan piring masing masing yang telah kosong tak tersisa sedikitpun makanan disana juga gelas yang telah kosong tanpa ada setetes air tersisa disana,Raina membantu Tiara membereskan meja makan tetapi kali ini ia hanya memindahkan bekas alat makan mereka ke wastafel tanpa mencucinya seperti biasa karena ia telah berpakaian rapih pagi ini.

"Maaf ya ma Raina ga bantu nyuci,"

"Gapapa kan bisa nanti malem,"ujar Tiara seraya terkekeh.

"Oke deh berarti mulai sekarang tugas nyuci piring aku setiap makan malem?"ujar Raina diangguki oleh Tiara.

"Semangat banget nih yang mau kerja,"ujar Adi yang kembali menghampiri mereka setelah mengambil tas kerja dikamarnya.

"Iya dong pa harus semangat,"ujar Raina seraya mengepalkan kedua tangannya tak lupa dengan senyum bahagianya yang mengembang diwajahnya.

Melihat jam ditangannya telah menunjukkan hampir pukul tujuh Raina pun berpamitan dengan orangtuanya bersamaan dengan Adi yang juga akan ke kantor,mobil mereka telah siap pakai didepan karena sebelum sarapan tadi Raina minta tolong pada Juki untuk menyiapkan mobilnya.

Tiara mengantar anak dan suaminya kedepan menunggu sampai mobil mereka pergi,pagi ini ia tak ada jadwal keluar rumah untuk mengurus pekerjaannya atau menemui teman sosialitanya karena pada dasarnya usaha dekor party yang dikelolanya bisa ia urus dari rumah.

Keluar dari komplek perumahan Nusa Indah,mobil Raina yang semula mengikuti Adi berbelok ke arah berlawanan karena arah kantor mereka berbeda.Raina pun menekan klaksonnya saat mobil Adi telah berbelok pada arahnya,Ano sebagai supir pribadi Adi membalas klakson Raina.

"Kenapa non Raina ngga kerja dikantor Bapak aja?"tanya Ano pada Adi disampingnya.

"Saya larang,"jawab Adi.

"Biar dia mandiri,"lanjutnya,Ano hanya mengangguk nganggukan kepalanya tanpa bertanya lagi dan kembali fokus pada jalanan.

Jalanan pagi ini cukup lancar,setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh menit akhirnya Raina sampai dibasemant kantor tempat parkir untuk para staff disana.

AGRAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang