'Klarifikasi'

1.2K 65 0
                                    

Hi 👋🏼

Don't forget to vote guys 😊

Pastikan untuk vote semua chapter yang kalian baca

Notif vote dari kalian mood booster banget buat aku hehe

Share supaya banyak yang baca,oke 👍🏼

°°°°°
°°°°
°°°
°°

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Malam hari saat Raina tengah membereskan tempat tidurnya,handphonenya berdering mendengar bunyi itu Raina mengambilnya tanpa berpikir panjang ia menerima panggilan tersebut karena sedari tadi nomor itu menghubunginya berkali kali tapi tak ia jawab.

Saat akan menekan tombol jawab panggilan itu tiba tiba pintu kamar terbuka,Sabrina dan Thalia kembali dari supermarket membawa dua plastik besar dikedua tangannya.

Mereka bertiga tidak makan malam karena Thalia menolak saat diajak makan,gadis itu mengajak dua sahabatnya untuk nonton film malam ini dengan ditemani beberapa cemilan, karena Raina termasuk tipe orang yang tidak terlalu suka ngemil jadi ia tidak memiliki simpanan snack dikamarnya.

Dulu Raina menyiapkan cemilan hanya saat mengerjakan skripsi saja agar menghalang rasa kantuknya dan sekarang karena ia sudah selesai skripsinya tak ada lagi cemilan dikamarnya.

Itu yang mengharuskan Thalia dan Sabrina pergi keluar membeli beberapa cemilan dan minuman sesuai rencananya.

"Lihat kita beli apa,"ujar Sabrina menunjukkan bingkisan yang ia bawa.

"Sssut,"ujar Raina menempatkan telunjuk dibibirnya.

Sabrina yang mengerti kode dari sahabatnya itu mengangguk dan duduk disofa yang ada disana dengan dua bingkisan yang ia simpan dilantai bawahnya.

"Hallo,"ujar Raina.

"Lusa bisa ke rumah saya?"ujar seorang lelaki ditelfon.

"Ini siapa yah?"

"Siapa? Kamu belum save nomor saya?!"

Suara itu tak asing ditelinganya,segera ia mengecek nomor yang menelfonnya saat ini dan ya setelah dilihat tiga angka terakhir dari nomor itu sepertinya ia kenal,segera Raina membuka daftar recents callsnya dan ternyata benar nomor tersebut pernah menghubunginya.

"Oh pak Agra yah?"

Mendengar nama itu disebut Thalia menghampirinya sedangkan Sabrina tengah sibuk dengan handphone ditangannya.

Thalia menatap Raina lalu menyuruhnya untuk menloudspeak kan panggilan itu,Raina menurutinya sekarang suara Agra tak hanya didengar oleh Raina tetapi terdengar oleh Thalia juga Sabrina.

AGRAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang