Story by Vitaauliaazahraa
Hi 👋🏼
Follow author dulu yu sebelum menambahkan cerita ini kedalam reading list kalian
Don't forget to vote setiap chapter yang kalian baca
Share supaya banyak yang baca,oke 👍🏼
Warning ⚠️
Hasil imajinasi aku sendiri...
Thanks for 11.5k reads,1.12k votes and 23 followers yeaay🥳
Yang belum vote dan follow ditunggu notif nya hehe
Don't forget to vote guys 😊
Pastikan untuk vote semua chapter yang kalian baca
Share supaya banyak yang baca,oke 👍🏼
°°°°° °°°° °°° °°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Selesai keduanya menunaikan ibadah solat asar,mereka melanjutkan perjalanannya memasuki komplek perumahan Nusa Indah.
"Kamu tau empasi yang bagus ga?"tanya Agra memecahkan keheningan.
"Cari aja sendiri di internet banyak,"jawab Raina tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.
"Mungkin kamu tau sesuatu tentang itu,"
"Saya ga tau apa apa jadi stop nanyain hal kaya gitu sama saya,"ujar Raina dengan nada kesal.
"Kenapa jadi kamu yang marah? Harusnya saya yang marah,"ujar Agra juga menjawabnya dengan nada yang kesal.
"Saya ga marah,"ujar Raina menahan tawanya.
Gadis itu merencanakan sesuatu untuk membalas Agra,saat mendengar pertanyaan lelaki itu ide jahilnya muncul tidak ada salahnya bukan untuk berpura pura marah seperti ini?
Sekali kali Agra juga harus merasakannya,sudah dua kali sejak mereka kenal Agra seperti itu padanya hanya karena hal sepele.
"Saya turun disini,pak Agra jangan masuk langsung pulang aja."ujar Raina saat mereka sampai didepan gerbang rumah nomor 18.
Apa apaan ini sekarang dirinya diusir?tak terima dengan perlakuan Raina padanya Agra menahan lengan gadis itu yang hendak keluar dari mobil,Rainapun menoleh dengan tatapan bertanya.
"Bantu saya pasangin tempat Annara dulu sebentar,"
"Pasang aja sendiri,"ujar Raina membuka pintu lalu keluar masih bersama Annara digendongannya.
Agra menyusul tanpa mematikan mesin mobilnya.
"Pegang dulu Annaranya sama kamu,"
"Ini kan Annaranya sama saya pak,cepet pasangin itunya saya mau istirahat."ujar Raina dengan nada ketusnya.
Dengan cepat Agra memasang tempat Annara dikursi samping kemudi agar dekat dengannya selama perjalanan ia bisa memantau putri kecilnya.
Selesai pemasangan,Raina langsung menidurkan Annara disana dan menyuruh Agra segera pergi dari sini.