'Sibuk'

827 40 0
                                        

Hi 👋🏼

Don't forget to vote guys 😊

Pastikan untuk vote semua chapter yang kalian baca

Notif vote dari kalian mood booster banget buat aku hehe

Share supaya banyak yang baca,oke 👍🏼

°°°°°
°°°°
°°°
°°
Happy Reading

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Pagi ini,seorang lelaki dengan setelan formalnya tengah melajukan mobilnya menuju kantor yang telah ia rintis selama tiga tahun ini ditemani alunan musik yang diputar dengan volume sangat kecil.

Ketika perjalanannya terhenti oleh lampu merah,Agra memanfaatkan waktunya untuk mengecek handphone membuka roomchatnya dengan Raina yang ternyata belum ada balasan dari calon istrinya itu.

Semalam Raina meminta Agra untuk membangunkannya pagi ini karena gadis itu ada interview kerja dengan salah satu perusahaan dan sebelum berangkat tadi pagi Agra memenuhi permintaannya namun tak ada satu pun panggilan yang dijawab oleh Raina,membuat Agra khawatir sekarang ini ia mencoba menghubunginya kembali.

"Baru bangun?"ujar Agra melihat detikan berjalan dibawah nama Raina menandakan panggilan mereka telah tersambung.

"Aku lagi siap siap,"sahut Raina yang terdengar cukup jauh,sepertinya handphone dengan pemiliknya disana tidak berdekatan.

"Dibangunin sama siapa?"tanya Agra seraya memasang earphone disebelah telinganya karena lampu lalu lintas didepannya ini telah berubah orange.

"Bangun sendiri lah,"jawab Raina masih terdengar jauh.

"Ga lihat hp?!"ujar Agra sedikit meninggikan suaranya.

Mendengar itu Raina pun mendekati handphonenya yang ia geletakan begitu saja diatas tempat tidur sedangkan dirinya tengan membereskan berkas disofa yang berada disamping tempat tidurnya.

"Lihat tapi tadi sibuk beresin berkas dulu mau nelfon malah keduluan,"ujar Raina yang kini terdengar dekat.

"Lain kali kalo masih bisa bangun sendiri ga usah minta dibangunin,"

"Oh jadi kamu marah? Cuman gara gara itu? childish banget yah,"

"Kamu bilang aku childish?"

"Denger yah,aku disini khawatir kamu kesiangan tapi gini responnya,"

"Perasaan khawatir aku tuh ternyata percuma,"

"Bukan gitu maksud aku,"

"Apa?!"

"Maaf,"

"Buat?"

"Yang tadi ngatain kamu,"

"Hm,"

"Aku salah ga langsung hubungin kamu tadi pagi aku ga kepikiran hp sama sekali abis mandi langsung nyiapin baju dan berkas berkas yang harus dibawa,"

"Makasih ya udah bangunin aku tadi pagi,"

"Hm,"

"Masih marah?"tanya Raina mendengar respon Agra seperti itu.

"Ngga,"ujar Agra dengan nada ketusnya.

Mendengar nada bicara Agra yang seperti itu Raina pun mengubah panggilan suara mereka menjadi panggilan vidio tetapi tidak diterima oleh Agra.

AGRAIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang