58. Bibi itu ....

65 8 65
                                    

Sebuah gudang kumuh tak terawat dengan tanaman liar tumbuh di sekitarnya menjadi tujuan Ranveer membawa Rishi.

Dibukanya pintu gudang itu oleh Ranveer, lalu masuklah mereka ke dalamnya.

"Rhea ...! Rhea ...!" panggil Rishi.

Beberapa barang yang mengganggu disingkirkan demi kemudahan menjelajah mencari Rhea. Tapi, ya, tidak ada sosok sesiapapun di dalam sana.

Kilatan penuh amarah yang terpancar di mata Rishi tertuju pada Ranveer.

"Tadi aku membawanya ke sini. Sungguh. Mungkin Shivraj sudah memindahkannya," ujar Ranveer.

"Shivraj?"

Ranveer mengangguk pelan.

Kepalan kuat di tangan Rishi nyaris mendarat di wajah Ranveer, jika bayangan Rhea yang menggeleng melarang tak muncul di matanya.

Keduanya keluar. Ranveer yang sepertinya sudah mengerti langsung menghubungi Shivraj guna menanyakan di mana dia memindahkan Rhea.

Ada setitik penyesalan dalam hatinya. Rishi bisa saja menghabisinya detik ini juga, tetapi itu sama sekali tidak Rishi lakukan. Ranveer tahu, penyebabnya pastilah Rhea, adik iparnya.

Ranveer merutuk dalam diam. Bisa-bisanya dia menculik adik iparnya sendiri hanya demi hutang bisnisnya kepada seorang penjahat? Padahal, Rhea tidak ada sangkut-pautnya dengan bisnis atau dendam masa lalunya dengan Rishi.

"Apa?! Bagaimana bisa begitu? Perjanjian kita tadi tidak begitu!" seru Ranveer kesal mendengar jawaban dari Shivraj.

"Ada apa?" tanya Rishi.

"Shivraj tidak mau membebaskan Rhea ... dengan jaminan apa pun. Dia sedang membawa Rhea ke Bhopal sekarang," jawab Ranveer.

Rishi mengacak rambutnya frustrasi dan kalut. Dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Kenapa? Kenapa lagi-lagi Rhea yang jadi korban?

"Kita susul mereka? Mereka pasti masih di jalan. Hari ini tidak ada penerbangan ke Bhopal," saran Ranveer.

"Sebentar," cegah Jai. "Kita semua tahu Shivraj tidak bisa dipercaya, kan? Bisa jadi dia berbohong membawa kakak ipar ke Bhopal, padahal sebenarnya tetap berada di sini. Lagi pula, dia bermarkas di sini, kan? Jadi untuk apa dia ke Bhopal?"

"Jai benar, Rishi. Bisa jadi dia sengaja mengirim kita ke Bhopal agar tidak bisa menyelamatkan kakak ipar," tambah Sonu.

"Kalian benar. Tapi, bagaimana jika Shivraj juga berkata benar?" Rishi bingung.

"Kita minta bantuan Tuan. Meski pergi jauh kau tetaplah kesayangannya. Dan dengar, Rishi, perjalanan ke Bhopal butuh waktu puluhan jam dengan kereta, jika kau sudah terlanjur ke sana dan kakak ipar ternyata masih di sini, akan sangat sulit bagimu kembali dan menyelamatkannya," jelas Jai.

Rishi terdiam.

"Kita berpencar sekarang?" usul Ranveer, yang langsung disetujui semuanya.

-----

Hari hampir pagi. Ishita tak bisa berhenti menangis setelah tahu suaminya juga penjahat seperti Rishi. Itu sangat mengejutkan. Selama bertahun-tahun dia jadi istri Ranveer, dia baru tahu sekarang.

"Kak, sudah, jangan menangis terus," Arzoo tak henti-hentinya menenangkan kakak sepupunya itu.

"Dia menipuku, Arzoo! Dia ternyata penjahat, aku ternyata istri penjahat, hiks, dan sekarang malah mengandung anak penjahat," isak Ishita.

"Lalu apa masalahnya? Kak Rishi juga penjahat, tapi kak Rhea tak pernah mempermasalahkan itu," ujar Arzoo.

"Kakakmu kan memang penjahat---"

Stay A Little Longer (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang