"Selamat datang di rumah baru, Pengantin Baru~" Arzoo, Radha, dan Sara menyambut Rishi dan Rhea di depan pintu masuk rumah. Mereka menggunakan taburan potongan kertas kecil-kecil berwarna-warni, bukan bunga. Penyebabnya adalah: Sonu lupa membeli bunga untuk penyambutan.
Di belakang Rishi dan Rhea, Sonu dan Jai bertugas membawakan koper mereka semua. Tinggal Zoya yang belum terlihat batang hidungnya sejak acara menghias rumah selesai.
"Aku tahu manisan lebih enak dari makanan rumah sakit. Jadi, aku bawakan kalian manisan," Zoya muncul dari dalam sambil membawa sekotak manisan, kemudian menyuapkannya pada Rhea dan Rishi, juga memberi masing-masing satu buah ke semua orang.
"Sekarang kita ke kamar kalian, lihat kejutan yang sudah kami siapkan," Ketiga gadis itu kini mengawal Rishi dan Rhea ke satu-satunya kamar di rumah ini yang menjadi milik mereka.
Arzoo membukakan pintu, kedua mata Rishi seketika membulat sempurna.
"Sangat mengerikan," gumam Rishi refleks—hampir tak terdengar.
"APA?!" pekik Arzoo dan Sara bersamaan, rupanya telinga kedua gadis itu sangat peka.
"Mengerikan? Apanya yang mengerikan?!" Arzoo memandang bergantian Rishi dan ke dalam kamar itu. "Kami bertiga, eh, berempat menghiasnya selama berjam-jam, dan kau bilang mengerikan? Kak Rishi, kau benar-benar jahat!"
"Benar sekali. Kau tidak tahu, ya, kamar pengantin memang seperti ini? Aku dulu menghias kamar kak Ranveer dan kak Ishita juga begini, dan mereka tidak bilang kamarnya mengerikan, mereka malah senang dan memberiku hadiah," lanjut Sara.
Sementara Radha diam saja sambil mengetuk-ngetukkan jemarinya di dagu. Bingung, kata itu yang kini menguasai pikiran Radha. Bagian mana yang disebut Rishi mengerikan? Bunga-bunga, lampu, dan hiasan lain sudah disusun sedemikian rupa, apanya yang mengerikan?
"Radha, kau tidak mau protes juga?!" Arzoo mendorong Radha hingga adiknya itu hampir terjungkal.
"Oke," jeda beberapa detik, "bagian mana yang mengerikan, Kak?" tanya Radha baik-baik.
Pandangan Radha beralih ke Rhea. Kakaknya itu diam saja. Tidak berkomentar apa pun.
"Kau tahu? Saat memasang lampu-lampu itu tanganku kesetrum. Dan Sara, tangannya sampai berdarah terkena duri mawar. Lalu Radha, dia memakai masker rangkap 5 demi menghilangkan debu dari kamar ini. Terakhir kak Zoya yang sampai sakit leher karena terlalu banyak melihat ke atas membesihkan sarang laba-laba di sana. Dan kau bilang hasilnya mengerikan? Tidak bisa dipercaya kau mengatakan itu, Kak," kata Arzoo dramatis.
"Tidak, tidak, Arzoo, bukan begitu maksudku," ucap Rishi.
"Hahahahah ...." Tawa menggelegar terdengar disusul tepuk tangan dan derap kaki. Sonu datang bersama Jai dan Zoya.
"Kamar pengantin mengerikan yang dibuat dengan pengorbanan dan pertumpahan darah," Sonu kembali tertawa.
"Diam kau, Sona!" teriak Arzoo.
"Arzoo, berhenti memanggilku Sona! Sudah berapa juta kali kukatakan padamu NAMAKU-BUKAN-SONA!"
"Terserah aku, apa masalahmu?!"
"Tentu saja masalah, itukan nama---"
"STOP!" lerai Rhea. Suasana menghening seketika.
"Kalian akan terus berdebat atau membiarkanku masuk? Kakiku pegal, aku mau pingsan ..." kata Rhea dramatis, persis seperti Arzoo.
"Tidak ... jangan pingsan. Kita masuk, kamarnya tidak jadi mengerikan. Ayo," Rishi menuntun Rhea lalu masuk, menyisakan Arzoo dan Sara yang masih tidak percaya dengan tingkah Rishi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay A Little Longer (COMPLETED)
RomantikRishi punya satu tujuan di dunia ini: mengejar Rhea, mendapatkan cinta Rhea, dan menikah dengan Rhea. Rhea, gadis yang hanya memikirkan kebahagiaan kedua adiknya, gadis dingin dan datar yang sangat tertutup, serta penuh rahasia. Rishi pun sadar men...