03. Penyihir dan Penjahat

244 19 62
                                    

"Jadi begitu, menyebalkan! Dasar penyihir!" rutuk Radha sambil meremas-remas bonekanya.

Jadi dia sudah menceritakan semua yang terjadi tadi pada Rhea. Saking kesalnya, isi bantalnya hampir berhamburan karena sejak tadi dicakar, diremas, dan sebagainya.

Rhea sendiri hanya diam usai mendengar cerita adik-adiknya. Mau menyalahkan juga bagaimana, ia tahu Arzoo dan Radha mungkin sudah kelewatan, tapi bibi Neetu dan teman-temannya juga tidak bisa dibilang benar.

Hampir tak percaya sebenarnya Rhea mendengar itu dari mulut Arzoo—soal dia yang dituduh bekerja macam-macam. Tapi, itu Arzoo yang bilang, dan Rhea tahu, Arzoo tidak pernah berbohong.

"Kita pulangkan sajalah dia ke kak Ishita, maunya apa coba numpang terus di sini," gerutu Arzoo tak suka.

Ishita sendiri adalah putri bibi Neetu satu-satunya, yang kini tinggal di Mumbai bersama suaminya. Entah apa sebabnya, bibi Neetu enggan ikut Ishita, dan malah lebih senang tinggal di rumah kecil ini.

"Kak, andai saja ayah dan ibu kita masih ada, hidup kita pasti tidak akan begini, kan?" ucap Radha.

Rhea tak punya jawaban untuk itu. Hanya bisa ia usap punggung adik keduanya untuk menenangkan.

Ingatannya berjalan ke lima belas tahun lalu, saat tragedi itu merenggut ayahnya juga ibu Arzoo dan Radha.

Ibu kandung Rhea tiada sejak gadis itu masih bayi karena sebuah penyakit. Jadi, ayah Rhea menikah lagi saat Rhea berusia sekitar 5 tahunan. Ibu tiri Rhea yang adalah ibu kandung Arzoo dan Radha sangat baik. Wanita itu tak pernah membedakan antara Rhea, Arzoo, dan Radha. Kasih sayang yang diberikannya sama rata pada ketiga putrinya.

Namun, nahas, saat Rhea berusia 15 tahun, Arzoo 7 tahun, dan Radha 3 tahun, rumah yang baru ayah mereka beli saat bisnisnya berjalan lancar terbakar. Dan penyebab kebakaran itu, tak lain adalah bibi Neetu. Saat itu bibi Neetu menyalakan kompor, dan entah bagaimana tiba-tiba gas meledak, dan terbakarlah seisi rumah berlantai 2 tersebut.

Rhea, Arzoo, Radha, dan Ishita malam itu tengah bermain di luar, jadi mereka berempat selamat. Bibi Neetu yang berada di dapur pun langsung keluar lewat pintu belakang, sedang orang tua Rhea, Arzoo, dan Radha yang malam itu sudah tertidur di lantai atas tak bisa menyelamatkan diri.

Pada akhirnya, Rhea bersama kedua adiknya, bibi Neetu dan Ishita harus kembali ke rumah lama, yang ditempati hingga saat ini—kecuali Ishita yang sudah pindah sejak 4 tahun lalu.

Jika dilihat dari usia, Arzoo dan Radha masih terlalu kecil untuk mengerti soal dendam. Bukan itu satu-satunya alasan mereka membenci bibi Neetu, tapi karena perlakuan bibi Neetu pada mereka. Kelihatannya memang dirawat seorang bibi, tapi nyatanya malah Rhea yang merawat mereka semua.

Bibi Neetu seperti wujud hidup penyihir jahat di cerita dongeng. Jangankan bekerja, dia bahkan tak mau merawat Radha yang saat itu masih sangat kecil. Jadilah Rhea yang sepulang sekolah selalu bekerja untuk menghidupi diri, bibi, dan adik-adiknya. Ishita yang beberapa tahun lebih tua dari Rhea pergi merantau, kuliah dan bekerja di kota lain.

Sementara Radha dan Arzoo setiap Rhea bekerja akan dititipkan pada ibu Rohan, yang juga tetangga sejak dulu, bahkan saat itu Rhea bekerja di toko manisan milik ayah Rohan—yang pada waktu itu belum sebesar sekarang.

Kebencian Radha dan Arzoo pada bibi Neetu bermula dari sikap wanita itu yang selalu saja marah-marah, memerintah semuanya, dan tidak pernah mau melakukan apa pun selain menggosip ria bersama tetangga, arisan, atau apa saja yang intinya tak berfaedah.

Stay A Little Longer (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang