Radha merampas buku diary itu dari tangan Arzoo, lalu dibaliknya halaman pertama dari buku bersampul biru tua itu. Kedua mata Radha seketika melotot melihat isinya.
Masih mencoba berpikir positif, dibalik terus-menerus halaman demi halaman dari buku itu. Hingga tiba di halaman terakhir, Radha menggeram kesal sambil melempar buku itu pada Arzoo.
Bagaimana tidak? Bukannya petunjuk atau rahasia Rhea yang ia temukan, malah foto masa kecil mereka bertiga. Dan Rhea? Arzoo bilang Rhea menyembunyikannya? Yang benar saja?! Untuk apa disembunyikan atau dicurigai, jika hanya sebuah foto saja, Radha juga punya.
Dengan kaki menghentak kasar ke lantai, Radha keluar dari kamar Rhea. Sementara Arzoo masih berdiri disitu dengan buku diary tetap berada di tangannya. Arzoo tidak percaya begitu saja, pasti Rhea sudah merencanakan ini. Rhea mengganti buku diary waktu itu dengan buku yang baru berwarna sama. Ya, itu pasti. Arzoo pun mengembalikan buku itu ke tempatnya dan keluar menemui Radha dan Rishi.
Rishi diam dengan tatapan heran, Radha tampak kesal, disusul Arzoo yang datang dengan wajah datarnya. Ada apa?
"Bagaimana hasilnya?" Rishi akhirnya memberanikan diri untuk bertanya juga.
Radha menggeleng, "Tidak ada apa pun. Halaman pertama foto kami bertiga, selanjutnya hanya lembaran kosong," kata Radha datar.
"Tidak masalah, mungkin informasi Sonu yang salah. Kakak kalian tidak menyembunyikan rahasia apa pun."
"Tidak!" sahut Arzoo. "Aku yakin ada sesuatu yang kakak sembunyikan. Seperti di film-film, orang yang punya rahasia pasti sebisa mungkin menutupinya. Sekarang begini saja, kita buat rencana yang baru, yang lebih berbeda dan tidak akan dicurigai Kakak," lanjutnya.
Ketiganya saling menatap, detik selanjutnya serempak menganggukan kepala.
"Tapi bagaimana? Kira-kira siapa yang tahu tentang itu?"
Arzoo tersenyum misterius, "Dia pasti tahu semuanya,"
"Siapa?" tanya Radha dan Rishi bersamaan.
"Kak Katrina."
***
"Apa?? Tidak, Rishi, tidak. Itu ide yang buruk, sangat buruk. Mia akan menghabisiku nanti. Ah, maksudku Riya. Tidak, tidak, Siya. Umm ... bukan-bukan, tapi Tia. Maksudku Diya."
"Mia, Riya, Siya, Tia, Diya, tidak akan ada yang menghabisimu. Bukankah mereka sudah tahu sifatmu? Ayolah, Sonu, kau itu temanku. Mau, ya ...?" bujuk Rishi.
Sonu tetap menggeleng, tidak tahu rencana apa yang ia susun bersama Arzoo dan Radha semalam, sampai-sampai melibatkan Sonu langsung pagi ini.
"Kan ada Jai, minta saja dia yang melakukan ini."
"Jai katamu? Hanya dengan melihat tatapan dinginnya itu membuat para gadis trauma. Lagi pula Jai sudah ada Arzoo."
"Kalau begitu minta saja Pangeran Manisan itu, dia dekat dengan adik iparmu, kan?" saran Sonu.
"Dia masih anak-anak. Ayolah, Sonu, ini spesialismu, hanya kau yang bisa."
"Kenapa tidak kau saja? Kau pasti juga bisa."
"Merayu satu gadis saja aku tidak bisa. Lupakan aku, kau lakukan saja. Aku janji, jika ini berhasil nanti, akan kubelikan tiket jalan-jalan berdua untukmu dan Mia. Bagaimana?" tawar Rishi.
"Kekasihku Riya, bukan Mia," kata Sonu datar.
"Ya, ya, terserah siapa pun itu. Mau, ya? Sonu, ini keahlianmu, hanya kau yang bisa. Seperti kata Aisha Ek Villain, jika ini soal menari, maka aku akan menemui penari. "
![](https://img.wattpad.com/cover/220077698-288-k584641.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay A Little Longer (COMPLETED)
RomanceRishi punya satu tujuan di dunia ini: mengejar Rhea, mendapatkan cinta Rhea, dan menikah dengan Rhea. Rhea, gadis yang hanya memikirkan kebahagiaan kedua adiknya, gadis dingin dan datar yang sangat tertutup, serta penuh rahasia. Rishi pun sadar men...