Nana
Nono
17. Shock Berat
"Iya, masa tadi dia ada di atas pohon, coba?"
"Hm, maksudnya gimana?" tanya Navia pada Reino.
---
Reino memberhentikan motornya di tepi jalan. Mengecek layar ponsel. Setelahnya memandang sekeliling. Dia merasa bingung. Ini dia yang salah alamat atau google maps-nya yang ngaco? Pasalnya jelas-jelas di layar ponsel tertulis kalau Reina itu ada di sini."Ke mana sih tuh cewek? Hilang nanti gue yang kena omel!"
Tak berhenti bola matanya mengelilingi sekitar, tiba-tiba suara rengekan terdengar dekat. Itu membuatnya langsung menggerakkan kepala lebih aktif.
"Demi apa? Tadi gue dengar suara orang!" hebohnya.
Lagi, suara itu kembali muncul. Membuatnya semakin gencar menengok kanan kiri. Sungguh, dia tidak menemukan seseorang. Yang ada hanyalah kendaraan yang berlalu lalang di jalan dan itu pun tidak banyak.
Mendengar untuk ketiga kalinya, Reino langsung merinding. Walaupun ketakutan, dia berusaha memberanikan diri untuk mendongak menatap ke atas pohon mangga di sampingnya.
Setelahnya langsung, "Ahhh!" Keras sekali dia berteriak ketika netranya menangkap seorang perempuan sedang duduk di atas dengan rambut yang menutupi hampir semua bagian wajahnya.
Rengekan terdengar lagi lebih keras. Reino memberanikan membuka mata lagi. Menatap ke atas takut-takut. Setelahnya langsung heboh, "Nana?" tanyanya melihat wajah orang itu yang sudah lebih jelas; tidak tertutupi rambut.
"Lo ngapain di sana, Njir?"
Bukannya menjawab, Reina malah semakin terisak. Membuat Reino langsung turun dari motor untuk mendekat. Dia menjulurkan kedua tangan. "Ayo turun!"
Takut-takut, Reina mencobanya. Dia turun tepat di pelukan Reino. Dengan napas terengah, Reino menurunkan tubuh cewek itu ke tanah. "Sialan, lo berat banget," omelnya, "lo ngapain di sana? Lo nggak papa, 'kan?" tanyanya, intonasinya melemah di pertanyaan kedua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rei(na) & Rei(no) [END]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA] [TIDAK PEDULI SEJELEK APA KARYA SAYA, SAYA TIDAK MENGIZINKAN PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN] Hanya keseharian dari Reina dan Reino. Anak yang sengaja dibuat di malam yang sama. Mereka bukan keluarga, apa lagi adik kakak. Akarnya a...