Part 53

1.4K 200 8
                                    


Bella duduk berdampingan dengan gadis cantik yang bernama Disti. Gadis yang terlihat bukan keturunan indo tersebut sangat murah senyum dan ramah.

Keluarga Bella berencana menginap di sana, karena di rumah tersebut hanya ada Sari, Haidar dan Disti. Jadi untuk keperluan mengaji dan lainnya mereka bisa membantu.

"Nama kamu Bella?" tanya Disti membuka pembicaraan.

Bella menoleh dan mengangguk, "Arbella Atania Januarta,"

Wajah shock Disti membuat Bella terheran, ada apa dengan gadis itu.

"Kamu satu marga sama Kak Reno?" tanya Disti yang terkejut.

"Iyalah, dia kan Kakakku. Tapi, kenapa kamu bisa kenal Kak Reno?" tanya Bella dengan heran, Disti mengusap tengkuknya dengan pelan.

Dia bingung harus menjelaskan hubungannya dengan Reno seperti apa. Terlalu jujur untuk mengakui masa lalunya tak semudah yang terlihat, apalagi gadis di sampingnya adik Reno. Adik kandung.

"Dis, ayo bicara." Ajak Reno dengan wajah datar, Bella mendongak menatap Reno.

"Kak Reno kenal Disti?"

Reno menatap Bella dan tersenyum manis, "Kenal sayang, Kakak ajak dia dulu gapapa, 'ya. Kamu ngobrol sama Haidar aja sana, dia ada di dalam rumah."

Reno berjalan lebih dulu dari Disti. Gadis yang sudah terbiasa dengan sikap Reno tersebut hanya membuntutinya tanpa berucap sepatah katapun. Saat sampai di samping sungai, barulah Reno membalikkan badannya dan menatap Disti dengan senyum manis.

Disti yang melihat senyum itu ikut tersenyum, dia merindukan tatapan mata dan senyum yang seperti itu.

"Kenapa matanya bengkak?" tanya Reno sembari mengusap kelopak mata mantan kekasihnya yang mulai terpejam.

Disti memegang lengan Reno dengan tangan bergetar. Apakah apa yang di lakukannya salah? Tapi Disti sangat merindukan sosok Reno.

"Kan lagi berduka jadi nangis. Kak, boleh aku tanya sesuatu?"

Reno mengangguk dan menatap wajah Disti dengan intens, Disti yang di tatap seperti itu berdecak kesal.

"Jangan tatap kayak gitu, aku takut tahu." Rengek Disti sembari menutup kedua mata Reno menggunakan telapak tangannya.

"Iya, lepas dulu tangannya."

"Mau tanya apa?"

"Kakak ngapain kesini? Kakak kenal sama Tante Ewyn? Kok semua anggota keluarga Kakak juga ke sini?" tanya Disti heran.

"Kamu tahu adik perempuanku tadi? Yang namanya Bella."

Disti mengangguk dengan semangat, dia baru saja berkenalan dengan gadis bernama Bella yang di ketahuinya sebagai adik Reno.

"Dia teman dekat bahkan bisa di bilang orang spesialnya Haidar, orang yang selalu kamu ceritakan tentang kekasihnya Haidar itu adikku, Dis."

Disti melotot, dia mengingat apakah sebelumnya Disti membicarakan hal buruk tentang Bella atau tidak. Tapi sepertinya tidak, dia selalu memuji kecantikan kekasih Haidar.

"Kebetulannya lagi, Haidar itu anak kandung dari mantan istri sepupunya Mama. Jadi, ya seperti itulah. Maka dari itu kita semua hadir di sini. Karena kita masih keluarganya Haidar."  Jelas Reno, tangannya mengusap dagu Disti dengan lembut.

"Kak Reno punya Kakak?" tanya Disti saat teringat sesuatu.

Reno mengangguk dengan cepat, dia tak mungkin tak mengakui Marcel sebagai kakaknya. Karena memang notabennya seperti itu.

T̶h̶e̶ S̶e̶c̶r̶e̶t̶ 𝓗𝓪𝓲𝓭𝓪𝓻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang