Bab 36 - Maafin

6 4 0
                                    

"Eh, Na!" Jennie menelan satu pentol bakso di mulutnya kemudian menatap lawan bicaranya. "Lo, kan, adiknya, Kang Lee, pasti lo tahu masa lalunya 'kan?"

Nana yang baru hendak memasukkan mie bihun ke mulut langsung tertunda, dia mengernyitkan dahi sekilas. Jangankan masa lalu Dadang, masa dedek gemesnya aja Nana sangat tahu, bukankah mereka kakak-adik? Tentu Nana mengetahuinya.

"Tanya aja, InsyaAllah, saya bakal jawab." Nana mengerti basa-basi Jennie, dia tersenyum kemudian memasukkan sendok garpu yang diselimuti mie bihun itu ke mulut.

Jennie mengangguk. "Lo peka ternyata, he he." Gadis itu mengambil air kemasan dalam botol kemudian meneguknya dua kali. Setelah merasa tenggorokannya lega, dia meletakkan kembali botolnya.

Jennie menatap serius, dia berkata, "Tolong ceritain asal-usul mantan tunangan, Kang Lee, dong!"

Nana mengunyah dengan begitu pelan kemudian mengambil air kemasan gelas dengan sedotan berukuran kecil, tetapi panjang. Gadis itu menyedotnya kemudian meletakkan kembali air kemasan itu.

"Namanya, Jasmine Aleha," kata Nana.

Jennie mengernyitkan dahi. "Jasmine, saha? Anak, Bu Asih?" tanyanya.

Nana terkekeh pelan. "Suka bercanda deh kamu. Ya, bukanlah, Jasmine, itu nama mantan tunangan, Kang Lee."

Jennie ber'oh ria kemudian mengangguk-angguk mengerti. "Yaudah, lanjut." Dia ingin mengorek informasi lebih dalam lagi tentang mantan tunangannya Dadang. Untuk apa? Sedangkan dirinya saja sudah bertekad akan menjauhi pria itu. Namun, rasa penasaran benar-benar membuat Jennie sangat ingin tahu siapa itu mantan tunangan Dadang? Bagaimana bisa mantan tunangan Dadang itu pergi di tengah laut?

"Lanjut apa?"

Jennie mengernyitkan dahi. "Lanjut cerita dong, Mainunah," jelasnya sedikit kesal.

Nana mengangguk-angguk. "Jasmine, itu sahabat kecil, Kang Dadang. Mereka berteman dari TK sampai akhirnya bertunangan saat lulus SMA dulu. Mereka saling mencintai dan sama-sama akan membangun rumah tangga kecil mereka segera.

"Suatu hari, Jasmine, mengambil ticket liburan ke Jepang menaiki kapal pesiar. Dia hendak mengajak, Kang Lee, tetapi Akang menolak karena dia punya tanggungjawab yaitu menjaga saya dan nenek saya." Nana menghela napas sejenak.

Jennie mengangguk paham. "Terus? Kapalnya kecelakaan, ya?"

Nana tersenyum tipis. "Selama seminggu semenjak kepergian, Jasmine, ke Jepang, enggak ada kabar sama sekali. Kapal yang dinaikinya diberitakan tenggelam di tengah laut.

"Kang Lee, sangat terpukul sampai-sampai demam tinggi hanya memikirkan mantan tunangannya. Sangking cintanya, Akang, sama Jasmine, dia bahkan enggak mau melepas cincin yang melekat itu.

"Katanya, kalau dia udah punya pengganti, Jasmine, baru dia mau melepas cincin itu. Jasmine, anak orang kaya. Anak tunggal dan dia tiktokers. Kang Lee, mencintai, Jasmine, bukan karena harta atau penampilannya, tetapi sifatnya yang dermawan dan humoris.

"Saat berita kapal pesiar, Jasmine, terdengar bahwa kapalnya tenggelam di tengah laut, saya, Kang Lee dan nenek merasa sangat terpukul. Kami kehilangan sosok yang begitu baik. Saya ... saya merindukannya ..." Nana menunduk, menggigit bibir bawah agar isak tangisnya dapat dicegah.

Jennie mengerti, dia bangkit kemudian menghampiri Nana lalu memeluk gadis itu yang duduk. "Hmm, sabar, ya. Suatu saat kita juga bakal nyusul dia kok. Senyum dong jangan sedih," katanya mencoba menghibur Nana.

Nana mengangguk kemudian menarik napas dalam-dalam. Jennie pun melepas pelukan, dia kembali duduk ke bangkunya lagi.

Sebelum Jennie memasukkan satu pentol bakso ke mulut, dia melempar senyum sekilas pada Nana yang dibalas senyuman juga oleh Nana.

Aplikasi Cinta ( Other ) ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang