Prolog

8.2K 303 90
                                    

TOLONG DI BACA!

PERTAMA! KISAH INI 80% DARI KISAH NYATA, JADI TOLONG JANGAN BAWA-BAWA CERITA LAIN DI LAPAK INI.

KEDUA! TOLONG PINTAR-PINTAR DALAM BERKOMENTAR.

KETIGA! SILAHKAN PERGI JIKA KALIAN TIDAK SUKA. SAYA HANYA BUTUH ORANG YANG MAU MENGHARGAI SATU SAMA LAIN.

DENGAN INI SAYA MENGUSIR SECARA BAIK, DEMI KENYAMAN BERSAMA.

—TERIMA KASIH DAN SELAMAT MEMBACA.—

•••
Kita sebatas mengejar bahagia dengan cara sama-sama terluka.
•••

———
"Lama-lama, saya bunuh kamu!"

"Arrgghhh."
———

"Kalau gue cemburu, namanya gue sayang. Lo mau gue sayang?"
———

"Lo mau kemana? Biar gue anter pulang, bahaya banget lo jalan kayak orang nggak punya tujuan."

"Tujuan gue mati!"
———

"Gue capek, Lan. Semesta sejahat ini sama gue. Semenyakitkan ini gue hidup."

"Gue—di lahirkan hanya untuk menikmati luka."
———

"Tania, lo itu cewek menjijikan!"
———

"Ma ... Terima kasih sudah membuat Tania sehancur sekarang."
———

"Tania ... Gue sayang sama lo, perasaan gue nggak akan pernah bisa hilang."

"Kita hanya sebatas teman dan gak boleh ada ikatan."

"Karena hati lo ada di orang lain. Ini cukup menyakitkan dan gue nggak bisa memaksa keinginan."
———

"Jujur, Ka. Gue cemburu."

"Ngapain cemburu?"

"Gila lo ya. Gue punya hati,  lo gak mikir?"

"Tapi kita cuma temen."

"Lo pikir, semua berawal dari sodara terus jadi pacar? Mikir tolol! Semua berawal dari temen!"

"Jangan berlebihan."

"Lo, pilih gue atau dia?"

"Jelas kamu. Tapi aku nggak bisa jauhin dia. Terlalu sulit."

"Setan lo!"
———

"Tugas aku belum selesai, bahkan masih panjang. Aku mau liat kamu terus bahagia, nyatanya gak bisa."

"Bisa! Kita bahagia sama-sama ya?"
———

****

"Ma. Lepas! Tania enggak mau ikut masuk!"

"BISA DIEM GA?! KAMU BAWEL BANGET BIKIN SAYA PUSING!"

Dua perempuan berbeda usia belasan tahun itu terus berdebat di depan pintu masuk sebuah Bar. Sejak sepuluh menit berlangsung ibu dan anak itu sudah membuat keributan sampai-sampai keduanya di tatap heran oleh banyak orang.

Seorang Security akhirnya menghampiri, menegur secara baik-baik kalau yang di lakukan keduanya sangat mengganggu ketenangan aktivitas orang lain.

"Bu, kalau mau berdebat tolong menjauh. Jangan di sini!"

"JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN SAYA!"  wanita itu membentak kasar.

Tania sudah menangis, sejak SMA ia selalu di tuntut terjun ke dunia malam yang jelas-jelas sangat Tania benci. Mamanya—Sani, tak ada lelahnya memaksa Tania untuk sekadar menemani teman-teman pria mamanya itu.

Bahkan, sampai saat ini Tania sudah menjadi seorang mahasiswa, yang masih saja di paksa keras oleh mamanya.

"Ma, lepasin!" Tania terus memberontak.

Si Security mulai jengah dan kesal. Kalau niatnya hanya mengganggu ketenangan, untuk apa berada di sini?

"Bu! Kalau anaknya gak mau, ya jangan di paksa. Kasihan, mending Ibu pulang saja sana," ujar Si Security.

"Anda jangan sok ngatur saya! Satpam aja belagu!" tukas Sani tajam.

Mendengar itu, tentu Si Security merasa kesal. Wanita di hadapannya ini terlihat kasar sekali terhadap anaknya.

"Ibu mau pergi dengan cara baik atau harus saya kasarin?!"

Wanita itu menggeram. "DASAR ORANG MISKIN!"

Sani akhirnya pergi, menyeret Tania tanpa rasa kasihan. Napas Tania sedikit lega, setidaknya ia selamat. Meskipun untuk sementara.

****

AN : Lapak baru yuhuuuu ... Gimana buat prolognya? Gimana awalannya??

Kali ini aku angkat tentang anak kuliahan, ya. Bukan SMA lagi. Aku mau coba hal baru, jadi tetep mau baca dan ikutin perjalanan cerita ini sampai akhir 'kan?

Stres In Life terpilih menjadi judul cerita ini, jadi ... Bakalan banyak kejutan-kejutan dalam cerita, termasuk alur di kehidupan tokoh utama.

Siap untuk chapter selanjutnya?

Siap untuk meramaikan lapak ini?

Pembaca lama mana suaranya?

Spam di sini buat lanjut!

Kasih aku pertanyaan nanti bakalan aku jawab!

Harapan aku si, cerita ini berjalan dengan lancar ya. Feelnya ngena. Dan ... Bisa ramai. Aamiin, kalian mau bantu meramaikan?

WARNING!
Cerita ini mungkin agak beda, karena mengandung unsur sex, cuma dikit aja sih. Tapi kan tetep ga boleh buat 16 tahun ke bawah.

Ada kata-kata kasar dan frontal. Jadi bijak dalam membaca oke?

Salam hangat,

Mitaapriyani.

Stres In LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang