Tujuh Belas

134K 17K 951
                                        

Sebelum hidup sebagai Floren; dia menjalani kehidupannya sebagai Alika, si anak korban bullying. Namun saat dia memiliki Floren, rasanya Alika sangat bahagia apa lagi ketika dia tau bahwa dunia yang sekarang di tempati adalah dunia novel.

Terutama Floren, sang protagonis dunia ini. Membuatnya mendapatkan banyak cinta, menjalani bagaimana alur berjalan lalu mendapat ending bahagia. Devano berada di sisinya sampai mereka menikah, Arga yang selalu melindunginya, Niko si pemberi jalan bunga untuk Floren dan banyak lagi.

Alika senang akan segalanya, harta, kekasih, hidup bahagia sampai di mana dia menjadi lebih serakah.

Sepuluh tahun setelah kematian mengenaskan Araya, seorang wanita dan pria mendatanginya dengan wajah gelap, mereka berdua memberikan peringatan keras kepadanya agar tidak serakah atau Floren akan menyesal. Saat itu, Floren hanya tertawa ringan dan masih saja serakah ingin mendapatkan semua pria untuk tunduk di kakinya.

Benar saja, wanita dan pria waktu itu datang lagi--------menghancurkan kehidupannya satu persatu. Devano selingkuh, Arga mulai menjauhinya dan menyalahkannya atas kematian Araya, bahkan Niko sendiri sudah mulai gencar memberi ancaman kematian padanya.

"Alika Syahputri, kami sudah memberimu peringatan. Sekarang, kau harus menerima akibatnya." Si pria mulai memberikan cekikan pada lehernya, saat itu Alika mulai kehilangan nyawanya untuk ke dua kalinya.

Ketika membuka kembali matanya, Alika langsung menangis tersedu-sedu. Dia takut kembali ke kehidupan suramnya lagi, tetapi sesaat dia melihat sekitar; Alika tersadar bahwa dia adalah Floren.

Tidak lagi menjadi Alika tetapi Floren, si pemeran utama wanita dari novel Still Love.

Awalnya semua berjalan sebagaimana alur dan dia alami sebelumnya; namun semenjak Araya pingsan waktu itu, semuanya mulai berantakan. Setiap kejadian tidak lagi seperti ketentuan alur.

Bahkan Niko sudah jatuh ke tangan Araya. Jika saja dia lebih cepat menyelesaikan tugasnya saat itu, maka Niko akan menjadi bagian dari pria yang menyukainya.

Berantakan.

Semakin hari Devano berubah, kekasihnya itu juga terkadang terdiam ketika menatap Araya.

Untung saja alur ini masih di tahap awal, Floren beruntung masih bisa membuat segalanya berjalan lurus seperti kehidupan sebelumnya.

-o0o-

"Mau pergi lo?"

Suara Arga terdengar dari balik punggung Araya. Cewek itu mendengus keras-keras, sama sekali tidak berharap akan bertemu dengan Arga di tengah tangga seperti ini.

Tanpa menjawab pertanyaan Arga; membuat cowok itu menggeram marah. "Lo kenapa sih?!" Tanya Arga emosi.

Araya menahan diri untuk tidak meneriaki wajah Arga, sebenarnya...dia yang kenapa.

"Setres dasar..." ujar Araya pelan.

Arga meradang, dia mengikuti Araya sampai ke depan pintu--------di mana Niko sudah duduk di atas motor sport hitam kebanggaannya. Dia tersenyum manis menatap penampilan Araya, kaos oversize berwarna hitam di padukan dengan rok di atas lutut bermotif kotak-kotak berwarna coklat. Araya membiarkan rambutnya tergerai.

Angin berhembus meniup rambutnya menambah kecantikan Araya menjadi next level.

Niko membantu Araya memakai helm, tak lupa melilitkan jaket denimnya ke pinggang Araya, menghindari pemandangan tidak senonoh untuk mata keranjang para pria nanti. Niko tidak ingin paha putih mulus Araya menjadi tontonan orang lain.

Hei, Araya! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang