GEVANO [ PROLOG ]✔️

10.8K 306 36
                                    

Hallo, ini Vano. Cogan tajir melintir dari Jakarta.

Reading story! Semoga suka!! Jangan lupa vote! ! ★

GEVANO 'PROLOG'

00:10 ──●────────────── 03:40
⇆ ◁ ❙❙ ▷ ↺

VOLUME : ▂ ▃ ▄ ▅ ▆ ▇ █ █

⫷ VANO ⫸


Pagi hari telah tiba, matahari pun telah terbit. Pancaran sinar matahari menyinari seisi ruang kamar, termasuk wajah seorang lelaki yang masih tertidur nyenyak di ranjangnya dengan tubuh yang ditutupi selimut. Jangan bertanya siapa dirinya, siapa lagi kalau bukan Gevano?.

"Huaam..." Vano menguap.

"Pagi," sapa seorang wanita yang sedang menarik tirai jendela kamar Gevano. Ya,Itu adalah Lisa, sang bunda dari Vano dan Ara-adik Vano.

"Pagi juga, Bun." balas Vano dengan mata setengah terbuka karena masih mengantuk.

"Ya udah, cepet mandi terus sarapan. Teman-teman kamu udah pada nunggu, tuh." Lisa berterus terang.

"Hah? Siapa, Bun?" Vano yang tak tahu menahu itu bertanya.

"Itu, Arya sama temen sekolah kamu." balas Lisa.

"Lah, ngapain? Kan hari ini libur," Vano berujar terheran.

"Mana bunda tau, sana cepet samperin, kasian tuh udah pada nungguin kamu dari tadi." seru Lisa menyuruh anaknya untuk mempercepat gerakannya.

"Ya Allah, masih pagi juga." Dengan malas, Vano keluar dari kamarnya dan menuruni satu persatu anak tangga sambil mengacak-ngacak rambutnya setangah gatal setengah kesal.

Vano benar-benar tidak mengetahui maksud kedatangan Arya dan teman-temannya ke rumah di pagi-pagi buta seperti ini. Biasanya, jika mereka menjemput Vano untuk ke basecamp adalah di sore atau malam hari.

Setelah sampai di bawah, tenyata sudah ada Arya, Reyga, dan Marchell yang sedang menunggunya sedari tadi.

"Wah! Ni dia nih, betumbuk aja lah kita, Pan. Lama banget ditungguin dari tadi,, baru bangun lo?" ucap Arya kesal. Ya, kesal. But, just kidding.

"Ini masih pagi woi!" Sahut Vano. "Gila kali lo pada, ye? Pagi-pagi dah namu ke rumah orang!" sambungnya.

"Weh, santai dong,, santai, Bro..." Marchell melerai.

"Lagian lu pada mau ke mana, sih? " tanya Vano. Ia sangat malas jika ia harus pergi pagi-pagi tanpa keperluan.

"Mau ke basecamp, lah, Pan! Anak Galderide dah pada nunggu semua di basecamp!"

"Lah, ngapain?"

"Kan, lo sendiri yang janjiin mereka mau makan-makan pagi ini!" ucap Arya dengan kesal dan perlahan menghela napasnya.

"Kapan? Emang gua ngejanjiin gitu?" tanya Vano terheran. Ia merasa tidak pernah memberikan janji apapun pada teman-temannya.

"Bisa-bisanya dia lupa sama janji sendiri. Mending buruan dah, lu mandi! Anak-anak dah pada nunggu di basecamp, jangan sampe lu kecewain mereka!" cerocos Reyga.

"Iye!" ucap Vano seraya berjalan ke arah tangga.

"Sekalian bawa duit yang banyak!" timpal Marchell

Langkah Vano seketika terhenti setelah mendengar perkataan Marchell barusan. "Lo mau morotin gue?"

"Enggak juga, sih Pan. Tapi,, boleh lah!"

"Gue tantang lo balapan sama gue nanti sore!!" Sarkas Vano seraya menunjuk ke arah Marchell dengan tatapan tajam nya.

"L-lah, Pan! Bercanda doang, coy!" ucap Marchell yang tak dipedulikan lagi oleh Vano.

"Hahaha! Makan tuh, balapan!" ejek Arya.

"Gua mau liat, siapa yang bakal menang di balapan nanti?" ejek Reyga dengan alis yang di naik turunkan.

"Cuma ngingetin, Chell. Lo jangan macem-macem sama Vano. Mungkin lu anggep becanda, belom tentu dianggap yang sama sama Vano," jelas Arya.

"Iye, iye.. gue ngerti."

Ceritanya hnya sedikit bye sj....

Next kawan, agar aku lebih rajin update lagii🙏😁

GEVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang